Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
'Tolong Perlihatkan CCTV' Pinta Ayah Brigadir J, Polisi Beberkan Alasan Tak Bisa Tunjukkan
Ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta CCTV di tempat kejadian ditunjukan demi mengungkap kebenaran anaknya yang tewas ditembak rekan polisi.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto seperti dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Rencana Brigadir J Menikah Pupus, Sang Kekasih Datang Melayat ke Rumah Duka
Budhi menyebut, polisi akan mengumpulkan semua alat bukti untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
Terkait CCTV di rumah kejadian, polisi menyebut tak bisa mendapatkannya lantaran sedang dalam keadaan rusak.
"Di rumah tersebut kebetulan CCTV nya rusak kurang lebih sejak dua minggu yang lalu, sehingga tidak bisa kami dapatkan,"

"Tentunya kita tak berhenti sampai di situ, kami bisa berusaha mengungkap dan membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain," kata Budhi.
Meski begitu, Budhi menyebut sudah mendapatkan CCTV dari sekitar rumah tempat kejadian.
"Bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang-orang yang mungkin ada atau berada di rumah tersebut," kata Budhi.
Kondisi Brigadir J mengenaskan
Budhi mengaku menerima laporan dari Irjen Ferdy Sambo yang menyebut terjadi peristiwa penembakan di rumahnya, di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Sekira pukul 17.00 WIB saat itu kami Polres Metro Jakarta Selatan mendapatkan laporan dari Bapak Kadiv Propam tentang adanya kejadian di rumah beliau," ucap Budhi.
"Atas laporan tersebut kami melakukan pengecekan TKP dan olah TKP, setelah itu prosedur biasa," imbuhnya.
Baca juga: Tampak Lemas, Pilu Ibunda Brigadir J Dengar Sang Anak Tewas: Saya Belum Sanggup Terima Ini
Di rumah tersebut, Budhi mengaku personelnya menemukan jasad Brigadir J bersimbah darah.
Pria asal Jambi tersebut ditemukan tergeletak di dekat tangga.
"Pada saat kami melakukan olah TKP menemukan seseorang yang sudah tergeletak, dengan berlumurah darah, berada di dekat arah masuk ke atas," kata Budhi.

"Dari situ kamu menghubungi Tim Inavis, kemudian kami menghubungi Palang Hitam, untuk dibawa ke RS,"
"Kami menemukan beberapa barang bukti, senjata dan proyektil peluru," imbuhnya.