Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

'Tolong Perlihatkan CCTV' Pinta Ayah Brigadir J, Polisi Beberkan Alasan Tak Bisa Tunjukkan

Ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta CCTV di tempat kejadian ditunjukan demi mengungkap kebenaran anaknya yang tewas ditembak rekan polisi.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAMBI.COM/DEDDY RACHMAWAN
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat minta CCTV di rumah tempat anaknya tewas ditunjukkan. Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi mengungkap alasan tak bisa menunjukan CCTV di tempat kejadian tewasnya ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sebelumnya, ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta CCTV ditunjukan demi mengungkap kebenaran peristiwa tersebut.

Diketahui, Brigadir J meninggal dunia karena ditembak rekan polisinya, Bharada E.

Kabar menyebut Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan pengancaman kepada istri Kadiv Propam.

Bharada E (ajudan Kadiv Propam) pun menghampiri istri Kadiv Propam, namun Brigadir J justru melepaskan tembakan.

Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan, Terkuak Ancaman Brigadir J ke Istri Irjen Ferdy Sambo di Kamar: Diam!

Baku tembak pun terjadi hingga menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi di rumah dinas yang berlokasi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Saat kejadian, jenderal bintang dua tersebut sedang menjalani tes PCR yang belum diketahui lokasinya.

Brigar
Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan soal CCTV di sekitar kejadian. (YouTube Kompas TV)

Di sisi lain, Samuel Hutabarat menginginkan kebenaran atas apa yang menimpa anaknya.

Samuel meminta agar ia bisa melihat rekaman CCTV baku tembak di tempat kejadian perkara.

Dikatakan Samuel, ia sudah siap menyaksikan walaupun mungkin isinya mengerikan.

Hal itu untuk membuktikan, apakah memang benar Brigadir J yang melakukan penembakan lebih dulu.

Ditambah kejadian ini terjadi di rumah perwira tinggi yang seharusnya memang ada CCTV di sekitarnya.

"Itu kan rumah perwira tinggi, tolong diperlihatkan rekaman CCTV," katanya, di rumahnya yang berada di Sungai Bahar, Provinsi Jambi dikutip dari TribunJambi.com Selasa (12/7/2022).

Sementara itu, polisi rupanya tak bisa menunjukan CCTV di tempat kejadian karena suatu alasan.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto seperti dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Rencana Brigadir J Menikah Pupus, Sang Kekasih Datang Melayat ke Rumah Duka

Budhi menyebut, polisi akan mengumpulkan semua alat bukti untuk mengungkap kejadian sebenarnya.

Terkait CCTV di rumah kejadian, polisi menyebut tak bisa mendapatkannya lantaran sedang dalam keadaan rusak.

"Di rumah tersebut kebetulan CCTV nya rusak kurang lebih sejak dua minggu yang lalu, sehingga tidak bisa kami dapatkan,"

Inilah sosok Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J (kanan)
Inilah sosok Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J (kanan) (Istimewa)

"Tentunya kita tak berhenti sampai di situ, kami bisa berusaha mengungkap dan membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain," kata Budhi.

Meski begitu, Budhi menyebut sudah mendapatkan CCTV dari sekitar rumah tempat kejadian.

"Bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang-orang yang mungkin ada atau berada di rumah tersebut," kata Budhi.

Kondisi Brigadir J mengenaskan

Budhi mengaku menerima laporan dari Irjen Ferdy Sambo yang menyebut terjadi peristiwa penembakan di rumahnya, di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Sekira pukul 17.00 WIB saat itu kami Polres Metro Jakarta Selatan mendapatkan laporan dari Bapak Kadiv Propam tentang adanya kejadian di rumah beliau," ucap Budhi.

"Atas laporan tersebut kami melakukan pengecekan TKP dan olah TKP, setelah itu prosedur biasa," imbuhnya.

Baca juga: Tampak Lemas, Pilu Ibunda Brigadir J Dengar Sang Anak Tewas: Saya Belum Sanggup Terima Ini

Di rumah tersebut, Budhi mengaku personelnya menemukan jasad Brigadir J bersimbah darah.

Pria asal Jambi tersebut ditemukan tergeletak di dekat tangga.

"Pada saat kami melakukan olah TKP menemukan seseorang yang sudah tergeletak, dengan berlumurah darah, berada di dekat arah masuk ke atas," kata Budhi.

Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yoshua alias Brigadir J, anggota sekaligus ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, tewas dengan empat luka tembakan, di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Jumat (8/7/2022).
Ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat ingin melihat rekaman CCTV di tempat anaknya tewas. (Kolase TribunJakarta/Tribun Jambi)

"Dari situ kamu menghubungi Tim Inavis, kemudian kami menghubungi Palang Hitam, untuk dibawa ke RS,"

"Kami menemukan beberapa barang bukti, senjata dan proyektil peluru," imbuhnya.

Berdasarkan pemeriksaan para saksi, Budhi menyebut Brigadir J yang terlebih dahulu melayangkan tembakan ke arah Bharada E.

"Saksi yang pertama kali melihat peristiwa tersebut saksi R, sudah kami periksa, pada saat itu Brigadir J melakukan penembakan terlebih dahulu, ke arah Bharada E," katanya.

Keluarga Brigadir J merasa janggal

Kendati begitu, pihak keluarga korban tak sepenuhnya percaya dengan kronologi versi polisi.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J, menyebut terdapat sejumlah kejanggalan.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana.

Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.

(TribunJakarta/TribunJambi)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved