Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Analisis 2 Jenderal Purnawirawan Soal Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E di Rumah Kadiv Propam
Dua jenderal purnawirawan menganalisa kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Itu kan kebalik. Sopir seharusnya yang Bharada, sebaliknya, ajudan Brigadir pangkatnya," kata TB Hasanuddin.
Selanjutnya soal luka sayatan.
Baca juga: Istri Irjen Ferdy Sambo Terus-menerus Menangis Usai Peristiwa Baku Tembak Ajudan dan Pelecehan
TB Hasanuddin mengatakan jika ada yang mengatakan luka sayatan itu terserempet peluru, maka bukanlah luka sayatan yang seharusnya didapat tetapi luka bakar.
"Peluru itu kan panas. Kalau menyerempet, ya lukanya luka bakar," katanya.
Karena itu, dia mendesak agar Kapolri menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sebab ini menyangkut jiwa manusia.
"Seharusnya lakukan saja (penyelidikan) terbuka, termasuk jenazahnya divisum.
Masak, kok orang meninggal langsung dikirim (ke rumah duka) saja," ucapnya.
Analisa Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto

Ketua RT 05/RW 01 Komplek Polri Duren Tiga, Seno Sukarto (84), mendengar suara letusan saat terjadi baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Pengamatan TribunJakarta.com, rumah dinas Ferdy Sambo dan kediaman Seno berjarak sekitar 300 meter.
Seno mengira suara letusan itu berasal dari petasan.
Baca juga: Ketua RT Beri Kesaksian, Decoder CCTV di Rumah Ferdy Sambo Langsung Diganti Pasca Brigadir J Tewas
Sebab, menurutnya, warga biasa menyalakan petasan saat hari raya.
"Kalau saya ditanya suara letusan itu, itu suaranya seperti petasan. Sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha dan di sini biasanya menjelang Idul Adha, tahun baru, itu biasanya membunyikan kembang api," kata Seno di kediamannya, Rabu (13/7/2022).
Tak hanya dirinya, Seno mengatakan warga juga mengira suara letusan yang terdengar pada Jumat (8/7/2022) sore itu berasal dari petasan.

Ia juga sempat bertanya kepada satpam yang bertugas di hari terjadinya peristiwa penembakan.
"Waktu itu saya tanya sama satpam yang jaga di sana, 'kamu mendengar?'. 'Mendengar Pak, tapi ya saya kira petasan juga'. Itu lah yang masalah letusan," ucap Seno.