Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Tangis Irjen Sambo Dibalas Cium Kening Kapolda Metro Jaya, Istrinya Diduga Dilecehkan Brigadir J

Keadaan Sambo yang tengah kemelut membuat Fadil Imran memeluk erat juniornya tersebut. Momen haru itu terekam dalam sebuah video.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Kolase TribunJakarta
Tangis Irjen Ferdy Sambo di pelukan Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran. Istri Irjen Sambo diduga dilecehkan Brigadir J. Momen itu terekam dalam sebuah video berdurasi 24 detik. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pecah di pelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Keadaan Sambo yang tengah kemelut membuat Fadil Imran memeluk erat juniornya tersebut.

Istri Sambo diduga menjadi korban pelecehan ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga menyebabkan terjadinya baku tembak pada, Jumat (8/7/2022) malam.

Peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi di rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Akibatnya, nyawa Brigadir J melayang setelah mendapatkan tembakan dari Bharada E.

Baca juga: Bharada dan Brigadir Saling Tembak di Rumah Irjen, Bagaimana Jenjang Pangkat dalam Polri?

Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan terkait apa yang sebenarnya terjadi di kediaman jenderal bintang dua tersebut.

Di tengah penyelidikan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022) di Mabes Polri.

Pertemuan itu berlangsung mengharukan antara Sambo dan Fadil Imran.

Inilah sosok Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan Brigadir J (kanan).
Inilah sosok Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan Brigadir J (kanan). (Istimewa)

Pertemuan keduanya terekam dalam sebuah video berdurasi 24 detik yang tersebar di kalangan awak media.

Tangis Sambo pecah ketika Fadil Imran menghampirinya seraya memeluk.

Fadil Imran tampak membiarkan Sambo menangis di pelukannya sembari menepuk-nepuk pundak.

Dalam pertemuannya, Fadil Imran mengaku memberikan support untuk Sambo atas cobaan yang tengah dihadapinya.

Di akhir pelukan, Fadil Imran tampak mencium kening Sambo.

"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil kepada wartawan dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com, Kamis (14/7/2022).

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menerangkan sebagai manusia, permasalahan apapun bisa terjadi pada siapapun.

"Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapapun," ucapnya.

Nama Irjen Sambo memang tengah jadi perbincangan hangat saat ini setelah insiden baku tembak di rumah dinasnya.

Baca juga: Ingin Lihat Anak Saya Terakhir Kali Jerit Ibunda Brigadir J Minta Polisi Buka Peti Jenazah Anaknya

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, insiden baku tembak diduga karena Brigadir J pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Sambo.

Bharada E jadi pelaku yang menembak Brigadir J sampai tewas di tempat.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Tangis Irjen Ferdy Sambo di pelukan Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran. Istri Irjen Sambo diduga dilecehkan Brigadir J.
Tangis Irjen Ferdy Sambo di pelukan Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran. Istri Irjen Sambo diduga dilecehkan Brigadir J. (Istimewa)

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Lebih lanjut, Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. 

Kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik.

Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri KadivPropam.

Baca juga: Belum Sembuh Luka Kehilangan Brigadir J, Keluarga Polisi Asal Jambi Itu Kembali Dapat Nestapa

Keluarga yakin Brigadir J tak demikian

Diwawancara sebuah stasiun TV Rohani Simanjuntak menyebut keponakannya tidak mungkin berani melakukan pelecehan seksual kepada istri atasannya

Rohani menilai Brigadir J adalah sosok yang taat dan jujur kepada Irjen Fery Sambo.

"Kami sebagai orangtua, enggak mungkin dia (Brigadir J) melakukan sebejat itu. Bahkan sama Bapak Jenderal Ferdy Sambo, dia (Brigadir J) sangat taat dan jujur," ungkap Rohani Simanjuntak dikutip TribunJakarta dari Youtube CNN Indonesia, Rabu (13/7/2022).

Keluarga menangis bergantian beri pelukan terakhir Brigadir J.
Keluarga menangis bergantian beri pelukan terakhir Brigadir J. (Kolase Tribun Jakarta)

Ia menyebut untuk urusan belanja rumah tangga keluarga Irjen Ferdy Sambo saja bahkan mempercayakannya kepada Brigadir J

"Untuk belanja buat rumah tangga (Irjen Ferdy Sambo), dia (Brigadir J) yang dipercayakan. Masa dia sekeji itu, enggak mungkin !" kata Rohani Simanjuntak.

Rohani Simanjuntak lalu mengungkap kecurigaannya pada kasus kematian Brigadir J.

Ternyata saat berkesempatan melihat jenazah Brigadir J, keluarga dibuat terheran-heran sebab menemukan banyak luka di tubuh pria yang bakal menikah 7 bulan lagi tersebut.

"Hasil autopsinya tidak ada sampai sekarang. Pada saat tanggal 10 Juli jam 10 pagi, kami melihat tanda-tanda itu (kejanggalan kematian Brigadir J) dari jari tangan sebelah kiri, jari manisnya ada keluar darah segar," pungkas Rohani Simanjuntak.

Mengetahui keponakannya tewas akibat ditembak, Rohani heran kenapa ada luka membiru di badan Brigadir J.

Hal itu diketahui keluarga saat membuka baju Brigadir J yang sudah terbujur kaku.

Baca juga: Polisi Sarankan Jasad Brigadir J Tak Dilihat, Sang Ibu Menjerit: Saya Sanggup, Saya yang Melahirkan

"Kalau tembakan yang di dada kan dibilang adu tembak, kok ada luka (di jari Brigadir J) ? Membingungkan. Terus kami buka bajunya, ternyata di bagian tubuhnya ada luka-luka, luka biru di bagian perut," kata Rohani Simanjuntak.

Tak hanya itu, keluarga juga menemukan luka lainnya di wajah dan kaki Brigadir J.

"Terus di tangan jari kiri, patah. Ada luka juga di jari kelingking. Terus di kaki kanan, ada luka benda tajam. Di mata sebelah kanan ada luka kayak sayatan. Di hidungnya dan di bibirnya ada luka bekas jahitan," imbuh Rohani Simanjuntak.

Tanda yang paling membuat keluarga curiga adalah saat melihat gigi Brigadir J.

Saat dikembalikan ke keluarga, jenazah Brigadir J dalam kondisi yang tak baik.

Gigi Brigadir J yang semula rapi justru terlihat berantakan.

"Giginya pun enggak rapi lagi. Sementara setahu ku, mulai dari anak-anak, tahu aku kepribadian dia (Brigadir J) giginya inilah yang paling rapi," ungkap Rohani Simanjuntak.

Atas kecurigaan keluarga Brigadir J tersebut, pihak kepolisian segera bertindak.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved