Angka Kemiskinan Naik Lagi, Wagub Ariza Bandingkan Jakarta dengan Amerika Serikat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bicara soal angka kemiskinan yang naik di DKI. Ia membandingkan ibu kota dengan AS.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, angka kemiskinan di Jakarta naik lagi pada periode Maret 2022.
Orang nomor dua di DKI ini menyebut, kenaikan angka kemiskinan ini tidak terlepas dari lonjakan kasus Covid-19 yang sempat terjadi di awal 2022 imbas merebaknya varian Omicron.
"Peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI, tetapi seluruh Indonesia itu disebabkan karena pandemi Covid-19 yang lebih dari dua tahun," ucapnya di Balai Kota, Jumat (15/7/2022).
Ariza menambahkan, kondisi yang sama juga dirasakan oleh berbagai negara lain di belahan dunia.
Ia pun membandingkan kondisi di Jakarta dengan krisis ekonomi yang sempat melanda Amerika Serikat.
Baca juga: Temui Warga Miskin Menteng, Mensos Risma Titip Uang Rp 31 Juta untuk Renovasi Rumah
Ariza bilang, kondisi perekonomian di ibu kota jauh lebih baik dibandingkan di Negeri Paman Sam.
"Banyak negara lain juga terdampak (pandemi Covid-19), seperti di Amerika Serikat inflasinya capai 17 persen," ujarnya.
Guna mencegah semakin bertambahnya angka kemiskinan, beragam upaya sudah dilakukan Pemprov DKI.

Koordinasi dengan pemerintah pusat pun dilakukan guna memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
"Pemprov DKI dan pemerintah lisat terus mengupayakan berbagai program. Bagaimana kita membuka pekerjaan sebanyak mungkin, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi inflasi," tuturnya.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga sudah mengupayakan berbagai macam program guna memastikan berbagai harga berbagai bahan kebutuhan pokok tetap murah.
"Pemprov DKI jajaran, pak gubernur menginstruksikan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Tiga Bulan Jelang Gubernur Anies Baswedan Lengser, Angka Kemiskinan di DKI Jakarta Makin Parah
"Memastikan ketersediaan barang, harga terjangkau, membuka lapangan kerja, dan lain sebagainya," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, jelang berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, angka kemiskinan di ibu kota semakin parah.
Merujuk pada data terbaru Badan Pusat Statistik (BPK), angka kemiskinan di Jakarta pada periode Maret 2022 sebesar 4,69 persen atau 502.040 orang.

Dibandingkan periode September 2021, ada penambahan 3.750 orang miskin baru di ibu kota atau naik 0,02 persen.
Adapun jumlah orang miskin di Jakarta pada September 2021 lalu mencapai 498.290 atau 4,67 persen.
"Penambahan jumlah penduduk miskin ini diantaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga barang jasa," ucap Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono dalam siaran tertulisnya, Jumat (15/7/2022).
Ia menyebut, angka kemiskinan di Jakarta bertambah imbas dari merebaknya varian Omicron yang menyebabkan kasus Covid-19 di ibu kota meroket di awal 2022.
Hal ini pun berdampak pada diberlakukannya pembatasan beberapa aktivitas ekonomi yang sebelumnya sudah mulai berangsur pulih.
"Perekonomian mulai membaik namun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih," ujarnya.
Selama periode September 2021 sampai Maret 2022, ekonomi di Jakarta tumbuh 4,42 persen.
Namun, laju inflasi juga tercatat cukup tinggi pada level 1,78 persen.
"Pada saat yang bersamaan, kucuran berbagai jenis bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi yang dapat membantu menjaga daya beli belum secara optimal didistribusikan," tuturnya.
"Hal ini berdampak pun pada tingkat konsumsi masyarakat miskin," sambungnya.
Sebagai informasi, Gubernur Anies Baswedan bakal lengser Oktober 2022 mendatang.
Artinya, masa jabatannya tinggal menyisakan waktu sekitar tiga bulan lagi.
Lalu di sisa masa jabatannya, apakah Anies Baswedan bisa memperbaiki kondisi ini?