Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Bentuk Perhatian Brigadir J ke Keluarga Sehari Sebelum Tewas Ditembak, Sosoknya Dikenal Penurut
Perhatian terakhir Brigadir J membekas di ingatan keluarga, terjadi sehari sebelum tewas ditembak Bharada E.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kenangan tentang sosok Brigadir Yosua alias Brigadir J di mata keluarga tak akan pernah hilang sampai kapanpun.
Termasuk perhatian terakhir yang diberikan Brigadir J sebelum ia tewas akibat insiden penembakan di rumah dinan Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jumat (8/7/2022).
Sehari sebelum Brigadir J meninggal dunia, rupanya ia sempat mengirimkan pesan kepada keluarganya.
Pesan tersebut dikirimkan Brigadir J di grup WhatsApp keluarga.
Semasa hidup, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut putranya merupakan sosok penurut.
Baca juga: WhatsApp Sudah Bisa Digunakan, Ayah Brigadir J Ungkap Pesan yang Diduga Dihapus Peretas
Brigadir J tak pernah mengeluh kepada orangtuanya dan selalu berusaha tampak bahagia.
Di hari-hari terakhir hidupnya, Brigadir J rupanya selalu berkomunikasi secara intens dengan keluarganya yang berada di Jambi.
Sementara Brigadir J berdinas di Jakarta menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Pada tanggal 3 Juli 2022, ibunda sempat bertanya via telepon apakah sang putra hendak ikut ke kampung halaman di Padang Sidempuan.
Ibu : Ikut nggak ke kampung? (mau perjalanan pulang kampung dari Sungai Bahar, menuju Padang Sidempuan, Sumatera Utara).
Brigadir J : Belum bisa izin karena masih di Magelang.
Kala itu, Brigadir J tengah berada di Magelang bersama Irjen Sambo dan anak istrinya.
Brigadir J mengawal Irjen Sambo beserta istri dan anak, hendak mengantarkan anaknya sekolah di Magelang.
Dikutip dari TribunJambi, Brigadir J aktif chating bersama keluarga sejak tanggal 3 Juli - 8 Juli di hari ia menghembuskan nafas terakhir.
Mulai dari pesan biasa hingga foto-foto keluarga tengah berada di kampung halaman.
Baca juga: 4 Tahun Brigadir J Dipercaya Jadi Ajudan Irjen Sambo, Ternyata Orangtuanya Berprofesi Mulia
Sehari sebelum insiden, Brigadir J sempat mengirimkan pesan berupa bentuk perhatiannya kepada keluarga.
Pada tanggal 7 Juli 2022 tersebut, Brigadir J meminta keluarganya yang sedang berenang di Danau Toba untuk memakai pelampung.
Brigadir J: Hati-hati pakai pelampung.
Siapa sangka, pesan tersebut merupakan perhatian terakhir yang diberikan Brigadir J kepada keluarganya.

Pada tanggal 8 Juli di hari kejadian, Brigadir J masih membalas pesan keluarga pada pagi harinya.
Namun menjelang sore, Brigadir J tak lagi membalas pesan di grup hanya membaca.
Terakhir Brigadir J menanggapi pesan keluarganya yang mengirim foto tengah berada di pemandian air panas Sipoholon, Tarutung.
Pemandian tersebut pernah menjadi tempat bermain mereka sewaktu kecil.
Brigadir J: Asyik sekali!!!!
Aktivitas WhastApp Brigadir J terhenti pada pukul 17:05 WIB.
Semenjak saat itu, Brigadir J tak lagi membalas pesan hingga muncul berita duka polisi asal Jambi itu meninggal dunia.
Di sisi lain, Samuel Hutabarat membeberkan pesan-pesan di WhatsApp-nya yang diduga sudah dihapus oleh peretas.
Baca juga: Paman Brigadir J Meninggal, Muntah dan Sesak Nafas Sesaat Setelah Melayat Keponakan
Beberapa hari, Samuel Hutabarat mengaku WhatsApp-nya tak dapat digunakan alias diretas.
Hal ini terjadi setelah insiden meninggalnya Brigadir J tertembak oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Sambo.
Tak hanya miliki Samuel Hutabarat, 5 ponsel keluarganya yang lain diduga juga ikut kena retas termasuk sang istri alias ibu Brigadir J.

Ponsel milik kakak dan adik Brigadir J pun mengalami hal serupa.
"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka. Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J dikutip dari TribunJambi.
Hingga akhirnya pada Kamis (14/7/2022), Samuel Hutabarat mengabarkan WhatsAppnya sudah kembali dapat diakses.
Namun, beberapa keanehan muncul ketika WhatsApp mereka kembali dapat digunakan.
Seperti yang dialami Samuel Hutabarat, ia menyadari adanya keanehan setelah melihat isi WhatsApp-nya.
Diungkap Samuel Hutabarat, ada pesan yang dihapus tanpa sebab.
"WhatsApp dan Facebook sudah bisa dibuka dan digunakan. Tapi ada pesan yang dihapus," pungkas ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
Samuel Hutabarat kemudian membeberkan beberapa pesan yang diduga dihapus peretas.
Pesan yang dihapus secara misterius itu berasal dari saudara dan temannya.
Baca juga: Tangis Irjen Sambo Dibalas Cium Kening Kapolda Metro Jaya, Istrinya Diduga Dilecehkan Brigadir J
"Baru bisa dibuka ponsel kami. Saya lihat tulisan dari saudara dan kawan terhapus. Ada tulisan terhapus. Mungkin peretas yang menghapus," kata Samuel Hutabarat.
Dikatakan Samuel Hutabarat, pesan yang dihapus merupakan pesan pribadi yang tak ada kaitannya dengan Brigadir J.
Walaupun sudah dibuka kembali, pihak keluarga Brigadir J masih khawatir menggunakan WhatsApp.
"Walaupun sudah bisa digunakan, kami takut untuk memakai WA kembali," ujar Samuel Hutabarat.