Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Pakar Intelijen Sebut Kasus Penembakan Brigadir J Liar Karena Polri Sendiri: Ada yang Disembunyikan

Pakar Intelijen dan Mantan Kepala BAIS, Soleman Ponto mengendus ada hal yang disembunyikan terkait kasus penembakan Brigadir J.

Tribunnews
Pakar Intelijen dan Mantan Kepala BAIS, Soleman Ponto mengendus ada hal yang disembunyikan terkait kasus penembakan Brigadir J. 

Polisi memutuskan Jessica Wongso bersalah dan menjadi tersangka dalam kasus kopi Sianida tersebut.

Dalam kasusnya, Mirna dinyatakan dibunuh walaupun tidak ada bukti yang menjelaskan ada yang memasukkan sianida ke dalam minumannya. Menurut dia, kasus Yosua sama dengan Mirna.

Brigadir J sudah empat tahun dipercaya Irjen Sambo menjadi ajudan. Ternyata orangtua Brigadir J berprofesi mulia.
Brigadir J sudah empat tahun dipercaya Irjen Sambo menjadi ajudan. Ternyata orangtua Brigadir J berprofesi mulia. (Kolase TribunJakarta)

Soleman pun berharap polisi fokus kepada fakta yang menyebutkan adanya upaya pembunuhan terhadap Yosua.

“Nah harapan kita tentunya jangan sampai polisi ini, Polri yang kita banggakan ini, melindungi para pembunuh. Kenapa saya bilang pembunuh, ada orang mati,” tuturnya.

Kata Polisi Soal Penembakan Brigadir J

Mabes Polri mengungkap alasan Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brgadir J ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Irjen Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat memberi keterangan di kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (14/7/2022).
Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat memberi keterangan di kantor BNN, Jakarta Timur, Kamis (14/7/2022). (Bima Putra/TribunJakarta.com)

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Irjen Sambo dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. 

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri Kadiv Propam.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebut Kasus Baku Tembak Dua Oknum Polisi Melebar, Mantan Kepala Bais Curiga Ada yang Disembunyikan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved