Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Adik Brigadir J Nangis Tak Ingin Peti Jenazah Kakaknya Ditutup, Sang Ibu: Harus Pasrahkan Kau
Berusaha jadi yang paling kuat, tangis Reza, adik Brigadir J ini runtuh juga di hadapan jenazah keluarga.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Reza tampak duduk percis di samping peti jenazah sang kakak sebelum ditutup dan dikuburkan.
"Sudah ya kita tutup, selamat jalan," tutur seorang pria.
Ketika peti jenazah hendak ditutup, tangis keluarga semakin keras, bahkan Samuel Hutabarat berusaha menahan agar penutup peti itu tak mendarat menghalangi tubuh Brigadir J.
Baca juga: 4 Tahun Brigadir J Dipercaya Jadi Ajudan Irjen Sambo, Ternyata Orangtuanya Berprofesi Mulia
Saat itu bergantian, ibu, ayah, adik, dan kakak Brigadir J memberikan pelukan perpisahan, termasuk Reza.
"Reza berdiri kau anakku, Reza harus pasrahkan kau anakku," teriak seorang wanita kepada Reza.
Reza yang semula hanya duduk memandangi jenazah sang kakak langsung berdiri membuka maskernya.

Saat itu juga suasana berubah menjadi haru, Reza mencium kening sang kakak untuk terakhir kalinya sambil menangis.
Perhatian Brigadir J ke keluarga sehari sebelum meninggal
Sehari sebelum Brigadir J meninggal dunia, rupanya ia sempat mengirimkan pesan kepada keluarganya.
Pesan tersebut dikirimkan Brigadir J di grup WhatsApp keluarga.
Semasa hidup, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut putranya merupakan sosok penurut.
Brigadir J tak pernah mengeluh kepada orangtuanya dan selalu berusaha tampak bahagia.
Di hari-hari terakhir hidupnya, Brigadir J rupanya selalu berkomunikasi secara intens dengan keluarganya yang berada di Jambi.
Sementara Brigadir J berdinas di Jakarta menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Pada tanggal 3 Juli 2022, ibunda sempat bertanya via telepon apakah sang putra hendak ikut ke kampung halaman di Padang Sidempuan.