Kecelakaan Maut di Cibubur
Anak Wafat Kecelakaan Maut di Cibubur, Aswan Belum Sempat Kasih Sepotong Ayam Goreng Tepung Untuknya
Sepotong ayam goreng yang Aswan belikan untuk Ardi jadi kenangan. Ayam itu tak pernah sampai karena Ardi meninggal dalam kecelakaan maut di Cibubur.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Yogi Jakarta
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG – Aswan (49), warga Cilodong, Kota Depok, tak kesampaian memberikan sepotong ayam goreng tepung untuk anaknya, Ardi Nurcahyanto (23).
Takdir berkata lain, Ardi Nurcahyanyo wafat dalam kecelakaan maut di Jalan Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022) sore.
Sepotong ayam goreng tepung yang Aswan belikan itu kini akan selalu menjadi kenangan di sisa hidupnya.
Ardi Nurcahayanto tewas bersama sembilan orang lainnya dalam peristiwa kecelakaan maut akibat trun tangki Pertamina remnya blong di jalanan menurun.
Terakhir kali Aswan bertemu putra sulungnya pada Senin setelah baru pulang kerja pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Ikhlas dan Tak Dendam, Pilu Ayah Kenang Sang Anak Driver Ojol Korban Tewas Kecelakaan Maut Cibubur,
“Saya masuk malam. Saya pulang, dia di kamar lagi minum susu,” cerita Aswan di kediamannya, Jalan Mandor Samin, Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Selasa (19/7/2022).
Aswan pun menawarkan makan namun Ardi Nurcahyanto menolaknya.
“Enggak lama dia langsung berangkat, kayaknya dapat orderan,” ungkap Aswan.

Selepas Ardi Nurcahyanto pergi bekerja sebagai ojek online, tiba-tiba Aswan terpikir membeli ayam goreng tepung di restoran cepat saji untuk keluarganya, termasuk untuk anaknya itu.
“Ayam itu untuk dia makan pas pulang kerja, kan laper. Ayamnya masih ada itu," kata dia.
"Saya beliin ayam buat dia makan sama keluarga dan anak anak saya. Dia tuh, almarhum, kalau gak disendokin nasi enggak mau makan,” beber Aswan.
Sekira pukul 16.00 WIB, Aswan menyaksikan tayangan televisi yang memberitakan kecelakaan maut di Jalan Transyogi Cibubur.
“Terus ada saudara kirim foto kecelakaan itu. Ada motor anak saya ketahuan dari pelat nomor, sama helmnya."
Baca juga: Tumbenan Cium Tangan Orang Tua Keluarga Ungkap Sikap Korban Sebelum Kecelakaan Maut di Cibubur
"Langsung pas habis salat Isya saya ke Rumah Sakit Polri buat memastikan itu anak saya atau bukan,” timpalnya.
Sebelum ke Rumah Sakit Polri, Aswar sempat menghubungi ponsel almarhum dan tersambung, tapi tak ada respon.
“Itu habis nonton berita. Saya telpon berdering tapi gak diangkat,” tuturnya.

Setibanya di Rumah Sakit Polri, Aswan langsung mencari informasi ke salah seorang petugas terkait keberadaan anaknya.
“Saya bilang sama petugas mau lihat korban kecelakaan di Cibubur, terus ditanya atas nama siapa. Saya bilang Ardi,” tuturnya.
Seketika petugas membawa Aswan ke ruang duka dan menjalani tes DNA.
"Semuanya dicek dan hasilnya sesuai sama jenazah anak saya,” sambungnya lagi.
Aswan pun diizinkan untuk membawa jasad anaknya pulang ke rumah untuk dimakamkan.
“Saya bawa hari itu juga, jangan lama-lama saya bilang. Ditawarin mobil ambulans, terus ada Grab juga nawarin. Akhirnya sampai di rumah jam 02.30 WIB dini hari."
"Nah itu paginya disalatin di mushola dekat sini dan dimakamin jam 09.00 WIB tadi di TPU Tambarehe,” bebernya.
Aswan mengatakan almarhum menderita luka parah di kaki kanannya.
“Kaki sebelah kanan, robek di bagian paha cukup dalam. Tapi wajahnya mah bersih alhamdulillah,” ucap Aswar.
Ia dan keluarga mengaku sudah ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Kami sudah ikhlas semuanya, ini musibah. Saya enggak akan nuntut. Kalau ada yang mau tanggung jawab ya silakan. Saya sudah ikhlas anak saya dipanggil sama Allah."
"Kasihan anak saya orang baik biar tenang gak ngerepotin orang, yang penting kita jangan dendam sama orang,” ucap Aswan.