Kecelakaan Maut di Cibubur
Sosok Satpam Heroik Penyelamat Bocah 4 Tahun & Amankan Sopir Truk Tangki di Kecelakaan Maut Cibubur
Satpam dealer Suzuki Dwi Perkasa Mobiltama ini juga orang yang mengamankan Supardi, sopir truk tangki Pertamina setelah kecelakaan maut di Cibubur.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIBUBUR - Kunto Wirahadi sigap menyelamatkan bocah 4 tahun yang dilempar ibunya setelah terluka akibat kecelakaan maut di Cibubur.
Satpam dealer Suzuki Dwi Perkasa Mobiltama ini juga orang yang mengamankan Supadi, sopir truk tangki Pertamina setelah menabrak belasan orang di Jalan Transyogi Cibubur, Senin (187/2022) sore.
Dealer mobil tempat Kunto bekerja tepat di depan lokasi kecelakaan maut. Dari sekian kecelakaan baru kali ini sampai merenggut banyak nyawa.
"Kurang lebih sejak lima bulan lampu merah dipasang, ada kecelakaan. Tapi baru kali ini banyak korban tewas," ujar Kunto pada Selasa (19/7/2022).
Menurut dia, truk tangki Pertamina pertama kali menyambar Avanza merah, lalu menyeruduk 10 motor di sisi kiri yang saat itu sedang ramai karena lampu lalu lintas sedang merah.
Baca juga: Tumbenan Cium Tangan Orang Tua Keluarga Ungkap Sikap Korban Sebelum Kecelakaan Maut di Cibubur
Saksi mata lain seorang driver ojol menyebut, truk tangki Pertamina lebih dulu menyerempet wanita pengendara motor.
Setahu Kunto, bocah laki-laki yang dalam kondisi terluka itu naik motor bersama orangtuanya.
"Fokusnya saya waktu itu ada anak kecil. Saya langsung lari. Saat itu dia naik motor sama ibunya," ungkap Kunto.

Seketika Kunto mengambil bocah tersebut dan menggendongnya masuk ke dalam dealer Suzuki untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Karyawan lain di dealer Suzuki segera membersihkan luka dan memberikan perban ke kepala bocah kecil tersebut.
Bocah malang itu sempat terekam kamera amatir saksi mata di lokasi dan tampak dituntun seseorang.
Dalam keterangan di video tersebut, bahwa saat itu si bocah terpisah dari keluarganya.
Setelahnya, si bocah dibawa untuk mendapat perawatan lebih baik di Rumah Sakit Permata Cibubur.
Baca juga: Pilu Aswan Nonton TV Lihat Motor Anaknya di Berita Kecelakaan Cibubur: Saya Telepon Gak Diangkat
Tak lama menyelamatkan bocah tersebut, Kunto dihampir Supadi, yang tak lain sopir truk Pertamina yang tampak ketakutan.
Kunto hanya menyaksikan Supadi seorang, tidak dengan kernetnya. Supadi panik menyaksikan banyak orang tewas, termasuk ada korban di kolong truknya
"Sopirnya langsung turun lari ke saya, minta tolong suruh bawa ke pihak yang berwajib," kata Kunto.

Kunto berusaha menenangkan sang sopir yang kalut, dan memintanya masuk ke dalam pos satpam sambil menunggu polisi datang.
"Tenang dulu, ada prosesnya. Kita tunggu pihak yang berwajib datang baru nanti saya serahkan," kata Kunto kepada Supadi.
"Kernetnya saya enggak lihat, saya lihat cuma sopirnya lari ke saya, dia minta langsung untuk dibawa ke pihak yang berwajib," tuturnya.
Di tengah kepanikan itu, Kunto mendengar Supadi sempat mengkhawatirkan nasib anak dan istrinya.
Di pos satpam itu, Supadi memastikan sudah pelan-pelan mengemudikan truk tangki Pertamina namun nahas remnya blong pas turunan sebelum lampu merah.
"Saya sudah ketakutan, anak istri saya gimana nanti?" kata Supadi seperti ditirukan Kunto.
Tak lama, polisi datang dan membawa Supadi ke Polres Metro Bekasi Kota. Terbaru, ia dan kernetnya Kasira sudah jadi tersangka.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Cibubur, Diselamatkan Ironman saat Kejepit Truk Pertamina
Penyidikan kasus kecelakaan maut di Cibubur ini diambil-alih penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dan Satlantas Polres Metro Bekasi Kota.
"Sudah ditetapkan dua orang tersangka terkait kasus ini. Pertama, saudara Supadi sopir truk tangki BBM tersebut, kedua Kasira, ini kernet," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Mapolda Meto Jaya.
Zulpan menyampaikan jumlah korban meninggal dari kecelakaan maut Cibubur ini sebanyak 10 orang.

9 Jenazah Sudah Diserahkan
Dari 10 korban tewas, 9 di antaranya ditangani Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan pada Selasa malam sudah semuanya diserahkan kepada keluarga
Jenazah paling akhir diserahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) ke pihak keluarga, yakni Sintong Hutapea (74), warga Jalan Cililitan Besar, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati.
Peti jenazah Sintong dibawa keluar dari ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati pada Selasa (19/7/2022) sekira pukul 20.49 WIB.
Sejumlah anggota keluarga tidak kuasa menahan tangis ketika melihat peti jenazah Sintong dibawa masuk ke mobil jenazah.
Kerabat Sintong, Rully Hutapea (57) mengatakan rencananya jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada Rabu (20/7/2022).
"Sepertinya di TPU menteng pulo, ditumpuk di makam anaknya dan istrinya," kata Rully di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/7/2022) malam.
Baca juga: Tangis Ibu Korban Kecelakaan Maut Cibubur: Menanti Anak Tak Kunjung Pulang, Kini Sudah Jadi Jenazah
Jenazah yang lebih dulu diserahkan adalah anggota TNI AL Peltu Sumarno (51) dan istrinya Priyastini (50), PNS TNI AL warga perumahan TNI AL, Kecamatan Jonggol, Bogor.
Ardi Nurcahyanto (23), warga Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Kemudian pasangan suami istri Warni (42) dan Iyus Supriatna (50), warga Desa Ciangsana, Gunung Putri, Bogor.

Pasangan suami istri Muhammad Sirat (41) dan Sugiyatmi (38) warga Dusun V, RT 01/RW 06, Desa Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kemudian Muhammad Ruslan (44), yang kini tinggal bersama orangtuanya di Jalan Swadaya Ujung, RT 09/RW 17 nomor 64 D, Kelurahan/Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Sementara satu jenazah korban lain tidak diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati karena dibawa ke Rumah Sakit Permata Cibubur.
Kasubdit Pelayanan DVI RS Polri Kramat Jati AKBP Nugroho Lelono menuturkan, pihaknya juga menyerahkan barang pribadi korban saat kecelakaan.
"Barang-barang itu kepemilikan yang bersama jenazah saat dievakuasi ke RS Polri. Jadi yang melekat pada tubuh korban dan dimasukkan dalam kantong mayat. Keluarga kan mengenali," tutur Nugroho.