Kecelakaan Maut di Cibubur
Kecelakaan Maut di Cibubur, Ironman Miris Lihat Tingkah Masyarakat Sibuk Merekam: Bukannya Nolongin
Badut berkostum Ironman mengaku miris melihat tingkah warga Indonesia sibuk merekam saat terjadi kecelakaan. Para warga tidak cepat menolong korban.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Dari kejuhan, Kurwanto sudah melihat truk tangki Pertamina melaju dengan kecepatan sedang di jalan menurun.
Tepat di bawahnya, belasan kendaraan sedang menunggumu antrean lampu merah.
Baca juga: Kaki Kejepit Truk Pertamina, Korban Selamat Kecelakaan Cibubur Beberkan Reaksi Warga: Malah Videoin
Hantaman keras tersengar saat truk menabrak mobil Avanza merah.
"Ada mobil merah, tabrak. Dor, tabrak. Guling sini, banting kiri dia si supir Pertamina baru ngehantam motor-motor," kata Kurwanto, Rabu (20/7/2022).
Kurwanto saat itu tidak tinggal diam, dia langsung berlari ke arah titik kecelakaan.
Di hadapannya, jenazah korban berserakan dengan luka parah akibat tergilas truk tangki Pertamina berisi 24.000 liter BBM.
"Langsung lari saya nolongin yang selamat, ya Allah. Saya kira korban cuma satu, pas saya lihat ke belakang Astagfirullah," tutur Kurwanto.
Sore itu merupakan hari yang panjang bagi Kurwanto, dia yang sehari-hari ngamen di persimpangan Cibubur CBD paling lama lima jam justru siaga hingga malam.
"Abis itu saya bantu nolongin, setengah TNI Polisi datang ke sini, saya sampai malam bantu evakuasi di sini," ujarnya.

Bahkan Kurwanto sempat menyumbangi sopir truk tangki Pertamin.
Di sana dia melihat sang pengemudi maut menangis.
Dia menyempatkan diri berbincang, berusaha menenangkan di tengah kondisi yang kalut usai menggilas belasan kendaraan.
"Kata dia (sopir Pertamina), dia bilang ya Allah kenapa saya bawa mobil ini kenapa saya bawa mobil ini sambil nangis dia," ujar Kurwanto.
Kondisi sopir kata Kurwanto, saat itu terlihat ketakutan dengan massa yang sudah banyak berkumpul di TKP.

"Dia tanya berapa korban yang meninggal, kata saya udah tenang dulu. Karena dia takut, kan banyak massa," kata Kurwanto menceritakan percakapan dengan sopir Pertamina.