Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Mulai Ada Titik Terang, Polisi Temukan Barbuk yang Bisa Ungkap Tewasnya Brigadir J, Timsus Bergerak
Misteri tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri (non-aktif), Irjen Ferdy Sambo berpeluang segera terungkap.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan keputusan Kapolri tersebut.
Dedi menatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bakal menentukan sosok untuk menduduki jabatan Kapolres Jakarta Selatan.
Baca juga: Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Jabatan Kadiv Propam, Pengamat: Dikembalikan Jika Tak Terlibat
"Siapa pejabat sementaranya akan secara administratif ditunjuk Kapolda," katanya.
Tetapi, Dedi tidak menjelaskan siapa pengganti Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Di sisi lain, Dedi menambahkan bahwa tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih terus bekerja.
Dia memastikan mereka akan professional mengusut kematian Brigadir J.
Baca juga: Usai Ferdy Sambo Dinonaktifkan, Ini Kondisi Rumah Dinasnya yang Jadi TKP Penembakan Brigadir J
"Tim harus bekerja dengan komitmen bapak Kapolri. Tim harus bekerja secara profesional dengan pembuktian secara ilmiah ini merupakan suatu keharusan. Oleh karenanya, untuk menjaga indepensi tersebut, transparansi dan akuntabel," katanya.
Diambil alih Bareskrim

Kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bakal diambil alih Bareskrim Polri dari Polda Metro Jaya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto seusai gelar perkara kasus Brigadir J bersama kuasa hukum Brigadir J dan Bareskrim Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Awasi Penyelidikan Kasus Kematian Brigadir J, Kompolnas Sambangi Rumah Irjen Ferdy Sambo
"Jadi begini tadi sudah disampaikan kasus di Polda ditarik ke Bareskrim. Sudah disampaikan sehingga tentunya nanti akan memutuskan," kata Benny.
Benny menuturkan bahwa alasan pengambil alihan ke Bareskrim Polri untuk memudahkan penanganan kasus Brigadir J.
Selain itu, peralatan Bareskrim dinilai lebih memadai untuk pemeriksaan secara ilmiah.
"Untuk mudahkan proses penanganan karena ini ksus kait mengkait dan tentunya diharapkan kalau disini akan jauh lebih efektif karena akan didukung dengan personel yang memadai dan juga dukungan pemeriksaan secara scietific crime investigation," jelasnya.
Namun, dia tidak menjelaskan apakah pengambil alihan kasus ke Bareskrim karena viralnya rekaman video Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang saling berpelukan dengan Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.