Sisi Lain Metropolitan

Kisah di Pulau Kelor Bikin Merinding, Pernah Ditemukan Tengkorak hingga Tulang Belulang Berserakan

Sebelum menjadi sebuah destinasi wisata, Pulau Kelor dahulu digunakan sebagai kuburan bagi orang-orang terbuang.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sejarawan, Asep Kambali sedang menerangkan terkait sejarah Pulau Kelor di belakang Benteng Martello, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (16/7/2022) 

Atiqah Hasiholan mengenakan gaun merah memasuki ruangan di dalam benteng sembari membawa sejumput bunga mawar.

Saat perlahan memasuki area tengah bangunan, terlihat calon mempelai pria, Rio Dewanto telah duduk menunggu.

Ratna Sarumpaet bersama Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan Salma.
Ratna Sarumpaet bersama Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan Salma. (Instagram/rsarumpaet)

Rio mengenakan kemeja putih, jas abu-abu serta dasi kupu-kupu berwarna merah.

Semburat cahaya senja menyelinap masuk ke dalam menara ditemani semilir angin saat momen sakral itu hendak berlangsung.

Rio dan Atiqah mengikat janji suci.

Disaksikan para tamu undangan yang serempak berseragam putih.

Namun, keindahan pulau itu bisa jadi lama-lama akan hilang terkena abrasi bila pemerintah tak bekerja keras merawat warisan sejarah ini.

Baca juga: Kisah Pulau Kelor: Jadi Tempat Buang Mayat hingga Lokasi Akad Nikah Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan

"Pulau Kelor itu dulu saya mengalami sendiri di beberapa sisi masih lebih luas sekarang udah makin kecil.

Itu kan juga ada beberapa pasir yang sengaja dikeruk," pungkas Asep.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved