Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Prarekonstruksi Kasus Brigadir J Berlangsung 3,5 Jam, Brigjen Andi: Adegan Peristiwa Tembak Menembak

Prarekonstruksi kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo berlangsung selama 3,5 jam. Terkait insiden tembak menembak.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian dan Prarekonstruksi kasus kematian Brigadir J. Prarekonstruksi kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo berlangsung selama 3,5 jam, Sabtu (23/7/2022). Terkait insiden tembak menembak. 

Sebelum aksi baku tembak, istri Ferdy Sambo diduga sempat mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merupakan sopir dinasnya.

Novita menyebut istri Ferdy Sambo masih trauma seusai peristiwa baku tembak dan pelecehan yang dialaminya.

"Beliau sangat syok ya, goncangan pastinya. Memang dalam proses pendampingan," kata Novita dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).

Bahkan, sambung Novita, istri Ferdy Sambo mengalami gangguan traumatis dan terus menangis.

"Yang pasti, beliau sekarang mengalami gangguan traumatis karena langsung berada saat kejadian itu terjadi. Sangat syok dan terus-menerus menangis, keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya atau psikolog," ungkap Novita.

Selain memberikan pendampingan kepada istri Ferdy Sambo, Novita mengaku juga mengawasi anak dari jenderal bintang dua itu.

Ia mengungkapkan, Irjen Ferdy Sambo dan istri memiliki tiga orang anak. Satu di antaranya masih berusia 1,5 tahun.

"Tidak lepas juga anak-anak, karena bagaimana pun walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved