Kopda Muslimin Simpan Uang di Kaleng Kerupuk, Terungkap Upah Pembunuh Bayaran Bukan dari Mertua
Terungkap Kopda Muslimin pakai uang pribadi buat upah pembunuh bayaran yang tembak istrinya. Dapat dari mana uang tersebut?
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Namun, seluruh usaha Kopda M menghabisi nyawa istrinya berujung kegagalan.
Terakhir, ia menyuruh orang suruhannya menembak sang istri.
"Sebulan yang lalu keterangan Babi (Sugiyono) diperintahkan untuk meracun menggunakan air kecubung. Kemudian mencuri targetnya istrinya (Kopda Muslimin) mati. Ketiga santet," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kopda Muslimin pun kini berstatus buron setelah istrinya ditembak orang suruhannya.
Baca juga: Gelagat Kopda M Dua Jam Sebelum Ditemukan Tewas, Orangtua Minta Serahkan Diri ke Polisi
Diketahui, Rina Wulandari ditembak oleh eksekutor di Jalan Cemara IIII RT08/RW03 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, beberapa hari lalu.
Ihwal aksi penembakan yang dilakukan eksekutor suruhan Kopda Muslimin di Banyumanik, ternyata itu telah direncanakan Kopda Muslimin sejak sebulan yang lalu.
Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan berdasarkan keterangan tersangka Sugiono, Kopda Muslimin telah merencanakan menyingkirkan istri sah demi wanita idaman lain.

Menurut Kapolda, keterangan tersangka tersebut belum dilakukan kroscek dengan suami korban.
Pihaknya saat ini sedang memburu keberadaan suami korban selaku dalang penembakan.
"Tetapi perencanaan ini timbul sebelum eksekusi dilakukan dengan menyiapkan senjata, rapat mematangkan rencana, dan membuntuti korban. Sebelumnya dilakukan upaya lain yaitu membela pacarnya, menyantet, pura-pura maling, dan terakhir ditembak," tutur dia.
Tetangga kaget
Ketua RT 2 RW 1, Abidin (43) mengatakan, Kopda Muslimin jarang datang ke Kendal untuk menemui orangtuanya.
Abidin juga tak melihat Kopda Muslimin pulang sejak kasus penembakan istri Kopda Muslimin beberapa waktu lalu di Semarang.
Kata Abidin, hingga Rabu (27/7/2022) malam, tidak ada tanda-tanda Kopda Muslimin pulang ke Kendal.
Abidin juga tidak mendengar ada suara kendaraan datang ke rumah orangtua Kopda Muslimin, yang kebetulan berada di samping rumahnya.