Viral di Media Sosial

Di Depan Irjen Fadil Imran, Nyoman Edi Blak-blakan Alasanya Tega Edit Wikipedia Sang Kapolda

Di depan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imram, pria bernama Nyoman Edi (33) membeberkan alasannya tega mengedit profil Wikipedia sang jenderal

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
kolase Instagram
Di depan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imram, seorang pria bernama Nyoman Edi (33) membeberkan alasannya tega mengedit profil wikipedia sang jenderal. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di depan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imram, seorang pria bernama Nyoman Edi (33) membeberkan alasannya tega mengedit profil Wikipedia sang jenderal.

Fadil Imran awalnya dipertemukan dengan Nyoman Edi di dalam sebuah ruangan.

TONTON JUGA

Di ruangan itu Nyoman Edi terlihat duduk sendirian, sambil memakai baju tahanan berwarna oranye.

Seornag aparat kepolisian memperkenalkan Nyoman Edi ke Fadil Imaran sebagai tersangka yang telah mengedit profilnya di Wikipedia.

"Jenderal ini tersangka yang sudah mengedit Wikipedia," ucapnya.

Saat bertemu langsung dengan Nyoman Edi, Fadil Imran kemudian meminta pria yang kesibukannya trading saham itu diminta bersikap santai.

Fadil Imran kemudian bertanya alasan Nyoman Edi tega mengedit profilnya di Wikipedia.

Baca juga: Ssst, Tim Siber Polri Telisik Penyunting di Wikipedia Sebut Fadil Imran Terima Suap dari Ferdy Sambo

Nyoman Edi blak-blakan mengaku dirinya sengaja mengedit profil Fadil Imran karena punya pengalaman tidak menyenangkan dengan polisi.

"Kenapa Man kamu mengedit Wikipedia saya?" tanya Fadil Imran.

"Saya punya pengalaman buruk, kurang baik dengan kepolisian," ucap Nyoman.

Fadil lalu bertanya apakah Nyoman pernah mengenal dirinya sebelum mengedit Wikipedia itu atau tidak. Dia bertanya alasan Nyoman mengedit profilnya.

"Keisengan saja," ucap Nyoman.

"Nih, saya buka masker saya nih, Ed, menurut kamu, saya seperti apa?" tanya Fadil.

"Cukup gagah, cukup berwibawa," ujar Nyoman disambut tawa Fadil.

Baca juga: Nama Fadil Imran Trending Twiter, Ini Sosok Kapolda Metro Jaya yang Pelukan dengan Irjen Sambo

Fadil kemudian menyatakan tidak terlalu peduli dengan editan Nyoman di profil Wikipedia-nya.

Fadil mengatakan ingin memberi edukasi kepada semua pihak agar memahami etika saat menggunakan internet.

Dia lalu mengaku telah memaafkan Nyoman. Dia pun menegaskan tidak pernah melaporkan Nyoman.

"Tapi enggak usah khawatir seperti yang saya bilang tadi saya maafkan kok," kata Fadil Imran kepada Nyoman, seperti dikutip dari Instagram @kapoldametrojaya, Sabtu (30/7/2022).

"Dari awal saya juga tidak pernah mau melaporkan, tidak merasa sakit hati sama sekali dengan editan-editan Nyoman itu," ujarnya.

Karena itu, Fadil meminta penyidik agar tak melanjutkan laporan yang dibuat Sahabat Polisi.

Baca juga: Kompolnas Nilai Ekspos Video Fadil Imran-Ferdy Sambo Bermasalah, Ini Permintaan Keluarga Brigadir J

"Saya sudah minta kepada penyidik supaya enggak usah diproses hukum. Di sini yang penting Nyoman menyadari itu bahwa ini sesuatu yg buruk jangan diulangi lagi," ungkapnya.

Ia menuturkan apa yang dialaminya tersebut merupakan sebuah risiko menjadi seorang pejabat publik.

"Bagi saya itu menjadi risiko bagi seorang pejabat publik yah apalagi dalam tugas-tugas mengungkap sebuah peristiwa yah yang memang berbasis fakta dan mencari kebenaran gapapa itu biasa, sering. Itu tidak masalah," ucapnya.

Fadil Imran lantas meminta Nyoman Edi untuk membuka baju tahanan yang ia kenakan.

Fadil Imran dan Nyoman Edi lalu saling bersalaman.

Baca juga: Video Viral Peluk Ferdy Sambo, Ini Profil Kapolda Metro Irjren Fadil Imran: Penangkap Ryan Jombang

Diberitakan sebelumnya, Sahabat Polisi Indonesia melaporkan penyunting anonim di Wikipedia yang menyebut Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menerima suap dari Irjen Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J.

Laporan tersebut terregistrasi dengan nomor LP/B/3806/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 26 Juli 2022.

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh mengatakan hal tersebut bisa menimbulkan opini publik dan informasi yang liar.

"Ini sangat-sangat enggak baik, enggak bagus. Ini informasi liar yang akan menimbulkan opini publik yang enggak jelas," kata Fonda di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).

Menurut Fonda, awalnya ia mengetahui hal tersebut dari sebuah akun Twitter pada 23 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Tolak Usul Kapolda Metro Fadil Imran Gelar Street Race di JIEC, Sahroni: Khusus Roda Empat

Kemudian, pada malamnya ada beberapa poin yang disunting oleh penyunting, yakni soal Irjen Fadil Imran diduga menerima suap agar tidak menangkap dan menahan Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J.

Fonda berharap agar Wikipedia melakukan konfirmasi ketika ada pengajuan permohonan perubahan data.

"Saya berharap editor dari Wikipedia nanti bilamana ada pengajuan permohonan perubahan data mohon dikonfirmasi dulu atau menanyakan data terkait yang akan merubah merubah data tersebut dalam Wikipedia," ucapnya.

Atas hal itu, Sahabat Polisi pun melaporkan penyunting tersebut dengan Pasal 14 Ayat 2 dan pasal 15 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1946 tentang Penyebaran Berita Bohong.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved