Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Bukan Ajudan Ferdy Sambo tapi Diduga Lihat Brigadir J Tewas, 2 Sosok Ini Besok Diperiksa Komnas HAM
Bukan Ajudan Ferdy Sambo tapi Diduga Lihat Brigadir J Tewas, 2 Sosok Ini Besok Diperiksa Komnas HAM
TRIBUNJAKARTA.COM - Bukan ajudan Irjen Ferdy Sambo, dua sosok ini bakal diperiksa Komnas HAM.
Sebab, keduanya diduga berada di lokasi kejadian saat hari kejadian tewasnya Brigadir J.
Karenanya, dua sosok tersebut bakal ikut diperiksa oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Rencananya, kedua sosok tersebut bakal diperiksa pada Senin (1/8/2022) esok.
Hal itu dikatakan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.
Kedua sosok tersebut adalah asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo yang diduga ada saat peristiwa tewasnya Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Baca juga: Bukan Kadiv Propam, Jabatan Ferdy Sambo yang Ini Bikin Khawatir Penanganan Brigadir J Tak Maksimal
"Besok siang. Tunggu aja sekitar jam 11-an," ujar Beka saat dikonfirmasi, Minggu (31/7/2022).
Selain kedua ART Ferdy Sambo, besok Komnas HAM juga dijadwalkan akan memeriksa sang ajudan sang jenderal yang beberapa hari lalu tak sempat datang ke Komnas HAM.
Komnas HAM dalami kematian Brigadir J

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus mendalami kematian Brigadir J selaku ajudan di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
Terkini, Komnas HAM mendalami jejak obrolan di ponsel orang-orang Irjen Ferdy Sambo, termasuk siapa ngomong apa di hari kematian Brigadir J.
Penelusuran jejak obrolan dari ponsel orang-orang itu berdasarkan pemeriksaan digital forensic yang diterima Komnas HAM dari Tim Siber Mabes Polri dari data cell dump dan print outnya.
Diketahui, Sebelum tewas adu tembak dengan Bharada E, pihak keluarga mengungkapkan ada obrolan Brigadir J dan kekasihnya Vera Simanjuntak pada Jumat (27/7/2022) pukul 16.43 WIB.
Jam segitu adalah komunikasi terakhir Brigadir J dengan kekasihnya. Setelah itu keluarga tak bisa lagi berkomunikasi dengan Brigadir J.
Lalu, apa itu cell dump yang jadi bahan bukti penelusuran Komnas HAM terkait kematian Brigadir J ini?
Baca juga: Terungkap di Komnas HAM: Para Ajudan Irjen Sambo Tertawa-tawa Sehari Sebelum Tewasnya Brigadir J
Cell dump adalah teknik penyelidikan keberadaan ponsel di dalam satu titik lokasi. Data cell dump diperoleh dari Base Transceiver Station (BTS).
Adalah Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, yang membeberkan print out cell dump saat konferensi pers perkembangan penyelidikan kasus Brigadir J pada Rabu (27/7/2022) lalu.

Saat itu Choirul Anam memegang kertas print out cell dump. Sayang, Choirul Anam melipat sebagian print out tersebut sehingga tak utuh isi lengkapnya.
"Ada empat titik cell dump, menarik jaringan komunikasi di area Magelang dan Jakarta. Raw materialnya kami dikasih, sequence jaring-jaringnya siapa ngomong apa dan sebagainya kami juga dikasih," ujar Choirul Anam.
Pascakonferensi pers hari itu, Choirul Anam menjadi sorotan dan disebut tak transparan saat menjelaskan perkembangan kasus kematian Brigadir J.
Potongan video saat Choirul Anam melipat kertas print out cell dump belakangan viral di media sosial.
Muncul anggapan, Komnas HAM tak transparan mengusut kematian Brigadir J terkait lipatan keras Komnas HAM itu.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Ada Saat Penembakan Brigadir J, Komnas HAM akan Periksa 2 ART Ferdy Sambo Besok