Kecelakaan Maut di Cibubur
KNKT Ungkap Lampu Merah CBD Berkontribusi Kecelakaan Maut di Cibubur
KNKT ungkap lampu merah berkontribusi dalam kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur CBD, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini masih melakukan investigasi kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur CBD, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya hingga kini masih menganalisa data-data yang telah diperoleh tim investigator.
"Belum, belum bisa diumumkan, nanti kalau sudah selesai di baru kita umumkan, tapi saat ini belum bisa kita sampaikan dulu," kata Soerjanto.
Meski begitu, Soerjanto membocorkan sedikit tentang faktor kecelakaan.
Menurut dia, keberadaan lampu merah disinyalir berkontribusi dalam kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: Dishub Kota Bekasi Sebut Kecelakaan Maut Cibubur Bukan Persoalan Lampu Merah
"Berkontribusi, menjadikan fatalitasnya (kecelakaan) semakin tinggi, jadi bukan penyebab, berkontribusi," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Dadang Ginanjar menyebutkan, kecelakaan maut di Cibubur bukan persoalan lampu merah semata.

Hal ini disampaikan Dadang saat dijumpai di Alun-alun M. Hasibuan, Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (27/7/2022).
"Ini kan bukan soal lampu merah, ini soal kecelakaan. KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) kan sedang menginvestigasi," kata Dadang.
Menurut Dadang, pembangunan lampu merah Cibubur CBD sudah memiliki analisa sebelum diuji coba dan beroperasi.
Baca juga: Berkilah, Kadishub Kota Bekasi Ogah Jelaskan Alasan di Balik Pemasangan Lampu Merah Cibubur CBD
Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci analisa seperti apa yang telah dilakukan Dishub Kota Bekasi sebelum mengoperasikan lampu merah dan simpang Cibubur CBD.
Padahal, lampu merah di simpang Cibubur CBD tidak laik karena berada tepat di bawan kontur jalan yang menurun.
"Ada (ada analisa sebelum beroperasi)," ungkap Dadang sambil berjalan saat ditanya wartawan.
Menurut Dadang, status simpang Cibubur CBD dan lampu merahnya ditutup pasca kecelekaan maut yang menewaskan 10 orang pengendara.
"Ada kesepakatan kan dengan Polres, ditutup sementara kan salah satunya, saya juga masih nunggu (hasil investigasi) KNKT," tegas dia.
Sah, Akhirnya Lampu Merah Cibubur CBD Ditutup Permanen

Polres Metro Bekasi Kota resmi menutup lampu merah Cibubur CBD di Jalan Alternatif Cibubur.
Keputusan ini dilakukan berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) di Mapolres Bekasi Kota, Jalan Pangeran Jayakarta, Jumat (22/7/2022).
FGD ini dihadiri sejumlah pihak di antaranya Dinas Perhubungan (Dishub), Korlantas, serta sejumlah pihak terkait.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki mengatakan, terdapat delapan poin keputusan hasil FGD terkait keberadaan lampu merah Cibubur CBD.
"FGD kita tindak lanjut beberapa hari yang lalu, menghasilkan ada 8 poin rekomendasi yang harus ditindak lanjuti dari instansi terkait," kata Hengki.
Delapan rekomendasi hasil FGD di antaranya, menutup secara permanen lampu merah Cibubur CBD dan kedua menonaktifkan lampu lalu lintas yang ada di lokasi tersebut.
Baca juga: Seruduk Sejumlah Motor dan Mobil di Cibubur, Ucapan Sopir Truk Pertamina Dibeberkan Sekuriti
"Median (simpang) yang tadinya terbuka ditutup permanen, traffic light diganti menjadi lampu kuning kedap-kedip," jelasnya.
Ketiga, arus lalu lintas keluar dari Cibubur CBD diarahkan belok kiri agar tidak ada lagi pemotongan arus lalu lintas di kontur jalan menurun.
Keempat, memasang rambu pemberitahuan kontur jalan menikung, menurun dari atas dan bawah serta kelima rambu dilarang berhenti di titik turunan ditambah narasi peringatan.
"Keenam lampu penerangan dipasang diatas atau jembatan atau sementara di pinggir jalan karena masih ada proses pembangunan," paparnya.
Ketujuh, zebra cross yang ada di titik turunan dihapus dan dipasang rambu dilarang untuk menyeberang.
"Kedelapan terakhir, rumble strip atau garis kejut yang sudah terpasang di turunan itu agar dipindahkan ke jalan sebelum turunan," ujarnya.
Delapan rekomendasi ini lanjut Hengki, akan dikerjakan dalam waktu sepekan kedepan dan akan terus dievaluasi.
"Ini sudah mulai dikerjakan mulai malam ini, besok sudah dikerjakan tapi butuh waktu kurang kebih satu minggu untuk pengerjaan," tegasnya.