Evaluasi Kinerja Transjakarta, Ketua DPRD DKI Ancam Pecat Dirut Bila Masih Sering Kecelakaan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi tak segan merekomendasikan Pemprov DKI untuk memecat Dirut Transjakarta jika masih sering kecelakaan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku tak segan merekomendasikan Pemprov DKI untuk memecat Dirut PT Transportasi Jakarta Mochammad Yana Aditya bila rentetan kecelakaan pada moda transportasi unggulan ibu kota itu terus terjadi.
Hal ini diungkapkan Prasetyo usai rapat kerja Komisi B DPRD DKI bersama Transjakarta yang digelar siang tadi.
"Sanksi buat Transjakarta (kalau kecelakaan terus) kami akan copot dirutnya. Kami kan punya hak juga," ucapnya saat ditemui di gedung DPRD DKI, Senin (1/8/2022).
Dari hasil evaluasi yang dilakukan DPRD, ada tiga hal yang menjadi fokus utama, yaitu terkait kedisiplinan operator, kesiapan pengemudi, dan ketertiban setiap pramudi.
Ia pun menyoroti beberapa kecelakaan Transjakarta yang terjadi belakangan ini, salah satunya insiden seorang penumpang tewas tertabrak saat baru saja turun dari bus.
Baca juga: Ini Daftar 3 Operator Transjakarta yang Paling Sering Kecelakaan Sepanjang 2022
"Hal seperti ini jadi bahan koreksi kami. Jadi jangan sampai Transjakarta sudah dikasih jalur khusus, namanya busway tapi dia berbuat yang tidak semestinya, harus ditindak tegas itu, harus diganti itu (Dirutnya)," ujarnya.
Walau demikian, Prasetyo masih memberi kesempatan kepada Yana untuk berbenah guna meminimalisir terjadinya kecelakaan bus.

Pasalnya, Yana belum ada setahun menjabat sebagai Dirut Transjakarta, ia baru diangkat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada November 2021 lalu.
"Ini direkturnya masih baru, baru diganti. Nah, kita lihat setelah pertemuan dengan Komisi B akan berubah atau tidak," tuturnya.
3 Operator Bus Paling Banyak Kecelakaan
Tiga operator bus Transjakarta jadi sorotan setelah terjadinya rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta Yoga Adiwinarto memaparkan, ketiganya merupakan operator bus yang paling sering mengalami kecelakaan.
"Operator (yang paling banyak kecelakaan) itu ada Steady Safe, PPD, dan Mayasari Bakti," ucapnya dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI, Senin (1/8/2022).
Untuk operator Steady Safe, accident rate per 100.000 kilometer mencapai 0,98 persen.
Angka ini menjadikan Steady Safe jadi operator bus Transjakarta yang paling sering kecelakaan selama periode Januari hingga Juni 2022.
Baca juga: Kasus Pelecahan Seksual di Transjakarta Kembali Terjadi, Ini Kata Wagub Ariza
Kemudian, peringkat kedua ada PPD dengan angka accident rate per 100.000 kilometer sebesar 0,7 persen dan posisi ketiga ada Mayasari Bakti dengan 0,69 persen.
Yoga menyebut, tak semua kecelakaan yang terjadi merupakan salah dari pramudi Transjakarta.
Pasalnya, ada beberapa jalur Transjakarta yang tidak dibatasi oleh separator dan menyatu dengan jalur umum (mix traffic).
"Contohnya ada kasus motor jatuh duluan, kemudian tidak sengaja tertabrak bus kami. Jadi memang tidak serta-merta ini semuanya kesalahan dari pramudi," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, ada tiga jenis kecelakaan Transjakarta yang sering terjadi, yaitu konflik dengan lalu lintas lain, penumpang terjepit dan terjatuh, dan kecelakaan menabrak pejalan kaki.
Dari banyaknya kecelakaan yang terjadi, mayoritas disebabkan oleh masalah kebugaran pengemudi, kompetensi pengemudi, hazard atau halangan dalam lintasan, ketidak hati-hatian penumpang atau pengguna jalan lain, serta pengaruh obat-obatan.
Meski demikian, angka kecelakaan Transjakarta diklaim menurun dalam dua tahun terakhir ini.
Pada tahun 2020 lalu, accident rate per 100.000 kilometer mencapai 3,18 persen.
Angka ini kemudian turun drastis di 2021 menjadi 0,78 persen dan 0,43 pada semester pertama 2022 (periode Januari sampai Juni 2022).
"Secara umum, accident rate di Transjakarta mengalami penurunan di dua tahun terakhir, termasuk pada semester pertama di 2022," tuturnya.
Ketua DPRD DKI Minta Transjakarta Putus Kontrak Operator Sering Kecelakaan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mencecer jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) atas rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Hal ini dilakukan Prasetyo saat rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Transjakarta.
"Kalau bicara teori, papar hebat, tapi implementasi lapangan, saya melihat para operator tuh pada enggak bener," ucapnya dalam rapat tersebut, Senin (1/8/2022).
Prasetyo pun mempertanyakan rentetan kecelakaan yang sering terjadi pada bus Transjakarta.
Bahkan, tak jarang kecelakaan tersebut menimbulkan korban jiwa.
"Ini enggak sekali dua kali kejadian dN saya sering melihat Transjakarta itu dia ya kayak orang enggak punya tanggung jawab membawa mobil," ujarnya.
Politikus senior PDIP ini pun mendesak agar Transjakarta sebagai regulator tegas dalam memberikan sanksi terhadap operator bus.
Bahkan, ia mendesak agar Transjakarta menghentikan kerja sama dengan operator yang sering terlibat kecelakaan.
"Kita sebagai pemerintah sudah memberikan kerja sama yang baik, tapi kalau dia nggak baik buat apa kita pakai?," kata Prasetyo.
Rentetan kecelakaan yang kerap terjadi pun disebutnya sudah mencoreng nama baik Pemprov DKI.
Padahal, kelalaian yang menyebabkan kecelakaan itu dilakukan oleh operator bus yang mayoritasnya merupakan perusahaan swasta, seperti PT Mayasari Bakti, Steady Safe, dan lain sebagainya.
"Tolong itu digarisbawahi, karena bukan apa-apa, ini sekali lagi menyangkut nyawa orang. Tanggung jawab kita sebagai pemerintah," tuturnya.
"Kan enggak dilihat juga operatornya apa, yanh dilihat pemerintahnya, BUMD-nya apa? Ya Transjakarta," sambungnya.