Ini Daftar 3 Operator Transjakarta yang Paling Sering Kecelakaan Sepanjang 2022
Tiga operator bus Transjakarta jadi sorotan setelah terjadinya rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Secara umum, accident rate di Transjakarta mengalami penurunan di dua tahun terakhir, termasuk pada semester pertama di 2022," tuturnya.
Ketua DPRD DKI Minta Transjakarta Putus Kontrak Operator Sering Kecelakaan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mencecer jajaran direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) atas rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Hal ini dilakukan Prasetyo saat rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Transjakarta.
"Kalau bicara teori, papar hebat, tapi implementasi lapangan, saya melihat para operator tuh pada enggak bener," ucapnya dalam rapat tersebut, Senin (1/8/2022).
Prasetyo pun mempertanyakan rentetan kecelakaan yang sering terjadi pada bus Transjakarta.
Baca juga: Bus Transjakarta Pink Khusus Wanita Rute Pasar Baru-Kalideres Mulai Beroperasi, Ini Penampakannya
Bahkan, tak jarang kecelakaan tersebut menimbulkan korban jiwa.
"Ini enggak sekali dua kali kejadian dN saya sering melihat Transjakarta itu dia ya kayak orang enggak punya tanggung jawab membawa mobil," ujarnya.
Politikus senior PDIP ini pun mendesak agar Transjakarta sebagai regulator tegas dalam memberikan sanksi terhadap operator bus.
Bahkan, ia mendesak agar Transjakarta menghentikan kerja sama dengan operator yang sering terlibat kecelakaan.
"Kita sebagai pemerintah sudah memberikan kerja sama yang baik, tapi kalau dia nggak baik buat apa kita pakai?," kata Prasetyo.
Rentetan kecelakaan yang kerap terjadi pun disebutnya sudah mencoreng nama baik Pemprov DKI.
Padahal, kelalaian yang menyebabkan kecelakaan itu dilakukan oleh operator bus yang mayoritasnya merupakan perusahaan swasta, seperti PT Mayasari Bakti, Steady Safe, dan lain sebagainya.
"Tolong itu digarisbawahi, karena bukan apa-apa, ini sekali lagi menyangkut nyawa orang. Tanggung jawab kita sebagai pemerintah," tuturnya.
"Kan enggak dilihat juga operatornya apa, yanh dilihat pemerintahnya, BUMD-nya apa? Ya Transjakarta," sambungnya.