Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Tak Percuma Tengah Malam Cari Dokter, Keluarga Brigadir J Jadi Tahu Luka Mengerikan ADC Ferdy Sambo

Tak percuma mencari dokter tengah malam untuk ikut autopsi ulang, keluarga Brigadir J jadi tahu tentang sederet ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jambi
Tak percuma mencari dokter tengah malam untuk ikut autopsi ulang, keluarga Brigadir J jadi tahu tentang sederet luka mengerikan yang dialami ADC alias sang ajudan Irjen Ferdy Sambo. 

"Merekalah yang mewakili kita sebagai ambassador atau sebagai duta kita untuk mewakili keluarga dan penasehat hukum masuk ke ruang autopsi itu," kata Kamaruddin.

Dapat info sejumlah luka di tubuh Brigadir J

Tak percuma mencari dokter tengah malam untuk ikut autopsi ulang, keluarga Brigadir J jadi tahu tentang sederet luka mengerikan yang dialami ADC alias sang ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Tak percuma mencari dokter tengah malam untuk ikut autopsi ulang, keluarga Brigadir J jadi tahu tentang sederet luka mengerikan yang dialami ADC alias sang ajudan Irjen Ferdy Sambo. (Tribun Jambi)

Dari info kedua dokter itu jugalah, keluarga Brigadir J jadi tahu sejumlah luka mengerikan yang terdapat pada tubuh ajudan Ferdy Sambo.

Termasuk kantung kemih dan pankreas milik ajudan Irjen Ferdy Sambo diduga hilang.

"Dan yang lebih tragis lagi, otaknya almarhum Brigadir J pindah dari kepala, ada di dalam bahu atau di dalam bagian perut.

Kemudian pankreas bisa hilang atau tidak tampak.

Demikian juga kantong kemih, kemana ini pankreas dan kantung kemihnya ini masih misteri," bebernya.

Untuk itu, Kamaruddin juga menempuh jalur hukum untuk mengusut hal ini yang terjadi pada Brigadir J.

"Kami nanti juga akan melakukan upaya hukum untuk melaporkan orang-orang yang diduga menyebabkan hilangnya pankreas maupun kantong kemih," kata Kamaruddin.

Baca juga: Tanpa CCTV, Komnas HAM Beberkan Situasi Adu Tembak Bharada E & Brigadir J: Dimatikan Jarak 2 Meter

Klaim bisa dipertanggung jawabkan

Kamaruddin menegaskan ucapannya itu soal luka di tubuh Brigadir J bisa dipertanggungjawabkan.

Sebab, kata dia, laporan dari para tim dokter urusan keluarga juga sudah dicatat di notaris.

"Berdasarkan hasil pekerjaan mereka (dokter utusan keluarga) di sana, dicatatkanlah apa yang mereka saksikan berdasarkan kesepakatan mereka di situ dan segera setelah pemakaman saya mintakan untuk dibuatkan laporan tertulis kemudian diaktekan secara notaris.

Dari akta notaris inilah satu persatu saya bacakan, yaitu diketahui bahwa otaknya yang tadinya di kepala sudah ada di bagian dada kemudian organ-organ lainnya diduga hilang, yaitu seperti pankreas dan kantung kemih tidak ditemukan begitu," ujar Kamaruddin.

Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut kantung kemih dan pankreas milik ajudan Irjen Ferdy Sambo diduga hilang.
Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut kantung kemih dan pankreas milik ajudan Irjen Ferdy Sambo diduga hilang. (Kolase Tribun Jakarta/ISTIMEWA)

Beberkan sederet luka Brigadir J

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved