Ketua DPRD Sentil Anies Soal Rumah Sehat: Ngawur! Harusnya Bikin Program, Bukan Cuma Ganti Nama

Ketua DPRD DKI menyebut Gubernur Anies Baswedan cuma bisa mengganti nama atau istilah saja.

Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di gedung DPRD DKI, Senin (1/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberi komentar pedas soal keputusan Gubernur Anies Baswedan mengubah istilah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Alih-alih membuat terobosan program yang bisa dirasakan masyarakat, Prasetyo menyebut, Gubernur Anies Baswedan cuma bisa mengganti nama atau istilah saja.

"Buat program itu yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti-ganti nama, kemarin nama jalan, sekarang rumah sakit. Stop deh bikin kebijakan ngawur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).

Kritik pedas ini disampaikan Prasetyo lantaran Gubernur Anies Baswedan justru dinilai tak mampu menyelesaikan banyak persoalan di ibu kota.

Padahal, Jakarta punya segudang masalah, mulai dari angka kemiskinan yang naik selama pandemi Covid-19 hingga permasalahan kampung kumuh di tengah kota yang belum terselesaikan.

Baca juga: Anies Baswedan Ganti RS Jadi Rumah Sehat Jelang Lengser, Gilbert PDIP: Pengalihan Isu Pagar JIS

"Ini Jakarta loh, lihat itu Tanah Tinggi dan Johar Baru. Mereka itu perlu sentuhan pemerintah, butuh solusi dengan program yang baik," ujarnya.

"Bukan ganti-ganti nama begitu, itu enggak dibutuhkan masyarakat," tambahnya menjelaskan.

Prasetyo pun mengaku tergelitik dengan penamaan 'Rumah Sehat' yang dibuat Gubernur Anies Baswedan untuk menggantikan nama rumah sakit.

Menurutnya, kebijakan ini justru melanggaran Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

"Aturannya itu di Pasal 1 jelas namanya rumah sakit. Dari dulu kalau kita sakit ke mana sih larinya? Ya ke rumah sakit kan," tuturnya.

"Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit, logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja lagi, beraktivitas kembali," sambungnya.

Suasana penjenamaan RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022).
Suasana penjenamaan RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022). (Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com)

Sebelumnya,  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjemaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Penjemanaan atau umum dikenal dengan istilah branding pada RSUD ini sudah dirancang sejak lama.

Di mana, ide gagasan ini sudah mulai dibahas pada tahun 2019 lalu. Namun harus terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved