Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Bikin Nyawa Brigadir J Hilang, Ferdy Sambo Masih Berani 'Sogok' Bharada E, Jumlahnya Tak Main-main

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diduga masih berani melakukan penyogokan atau pemberian imbalan kepada Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta
Bharada E, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi sudah bersuara setelah kematian Brigadir J. Bahkan permintaan maaf pun sudah terlontar, bagaimana masih-masing isinya - Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diduga masih berani melakukan penyogokan atau pemberian imbalan kepada Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. 

Tapi ternyata kata Deolipa, kasus tewasnya Brigadir J mendapat perhatian publik dan harapan SP3 ternyata berubah menjadi upaya pengungkapan kasus yang seterangnya.

Hingga berujung membuat Kapolri membentuk tim khusus untuk mendalami dan mengungkap kasus ini.

Baca juga: Kapolri Perintahkan Timsus Kebut Tangani Kasus Brigadir J Demi Cepat Dibawa ke Meja Hijau

"Jadi begitu curhatnya Richard. Benar atau tidak tergantung Richard," kata Deolipa.

Sementara itu kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan informasi yang didapatnya adalah dana yang disiapkan Sambo untuk menutupi kasus ini mencapai Rp5 Miliar.

"Kalau saya dapat informasinya dana yang disiapkan Rp5 Miliar. Jadi selain ke tersangka juga disiapkan untuk ke orang di institusi lain," katanya.

Cabut Kuasa

Sebelumnya, tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mencabut pemberian kuasa kepada pengacaranya, Deolipa Yumara dan Burhanuddin.

Kabar pencabutan kuasa dari Bharada E itu diungkapkan Deolipa saat sedang live di acara Kontroversi di Metro TV, Kamis (11/8/2022) malam.

Penasihat hukum Bharada E, Deolipa Yumara saat memberi keterangan di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (8/8/2022).
Penasihat hukum Bharada E, Deolipa Yumara saat memberi keterangan di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (8/8/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Saya baru dapat WA dari anak buah saya, pengacara dari kantor saya di Condet," kata Deolipa.

Dalam pesan WhatsApp itu katanya berupa foto surat resmi pencabutan kuasa yang ditandatangani Richard Eliezer di atas meterai.

"Surat cabut kuasa, tapi tulisannya diketik. Tentunya posisinya Bharada E di tahanan gak mungkin mengetik. Biasanya dia tulis tangan," kata Deolipa.

Ia kemudian membacakan surat pencabutan kuasa itu, yang disebutkan dalam surat ditandatangani langsung oleh Bharada Richard Eliezer.

"Terhitung tanggal 10 Agustus 2022 mencabut kuasa yang telah diberikan kepada kami," ujar Deolipa.

Baca juga: Brigadir J Pakai Kaus Putih Kawal Putri Candrawathi Terakhir ke Rumah Sambo, Ada Cerita Suka

Deolipa menilai surat pencabutan kuasa sangat janggal.

Apalagi bahasa yang digunakan sangat bahasa hukum dan ia tidak yakin pencabutan kuasa benar-benar atas kemauan Bharada Eliezer.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved