Murid SMKN 1 Jakarta Diduga Jadi Korban Penganiayaan Guru, Gilbert PDIP Minta Serahkan ke Aparat

Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak menyarankan siswa SMKN 1 Jakarta berinisial RH (18) melapor ke pihak berwajib bila benar mengalami penganiayaan.

Net
Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik. Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak menyarankan siswa SMKN 1 Jakarta berinisial RH (18) melapor ke pihak berwajib bila benar mengalami penganiayaan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menyarankan siswa SMKN 1 Jakarta berinisial RH (18) melapor ke pihak berwajib bila benar mengalami penganiayaan.

"Dalam hal SMKN 1, sejak dahulu suasana di SMKN yang berasal dari STM selalu keras, karena sudah jadi kondisi yang dibuat oleh para seniornya dan turun temurun. Sekolah tertentu mempunyai tradisi yang sudah menjadi nilai yang dianut siswa di sekolah tersebut. Sebaiknya hal ini diserahkan kepada aparat hukum untuk melihat data yang lebih lengkap," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (15/8/2022).

Politisi PDIP ini membeberkan persoalan sekolah saat ini bukan sekedar masalah kurikulum saja. Namun sudah merembet ke kualitas pendidikan.

Kata dia, pergeseran nilai-nilai kebangsaan di sekolah, karena dimasuki oleh partai politik yang menggunakan sekolah dan tempat publik menjadi alat menyebarkan nilai atau paham mereka.

"Kemarin pembahasan kita adalah soal paham kebangsaan yang luntur di sekolah negeri, tidak membicarakan kekerasan fisik di sekolah, bullying, dsb. karena ini persoalan yang berbeda, tapi di sekolah. Kita percayakan Disdik untuk mempelajari dan menindaklanjuti kasus ini, karena sementara baru laporan sepihak orangtua. Soal data bahwa ada lagi siswa lain yang dibully oleh siswa yang dipukul, kita belum tahu. Kasus ini masih bisa berkembang. Kita tunggu pemeriksaan polisi," jelasnya.

Baca juga: Hadir Virtual, Putra Siregar dan Rico Valentino Jalani Sidang Vonis Kasus Penganiayaan

Dilansir dari Kompas.com, seorang murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1 Jakarta) berinisial RH (18) diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh guru di sekolah tersebut.

Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengatakan, RH ditemani oleh orangtuanya melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Sawah Besar pada Sabtu (13/8/2022).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak (Kompas.com)

"Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap pelapor (RH) dan saksi atau kawan korban," ujar Patar saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/8/2022).

"Saat ini sedang dalam tahap penyelidikan," sambung dia.

Adapun, RH siswa kelas XII SMKN 1 Jakarta, mengalami luka lebam pada bagian mata sebelah kanan setelah diduga dianiaya oleh guru mata pelajaran olahraga, berinisial HT.

"Anak saya mengalami luka memar di bagian mata sebelah kanan, terus bibirnya juga terluka berdarah. Kami juga sudah visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)," ujar orangtua RH, Ramdhani.

Baca juga: Jadi Tersangka, PPSU yang Aniaya Pacar di Kemang Langsung Ditahan

Menurut Ramdhani, anaknya dianiaya pada Jumat (12/8/2022).

Guru berinisial HT mendapatkan laporan bahwa RH melakukan pemalakan dan perundungan terhadap adik kelasnya.

"Anak saya dipanggil pada saat belajar ke ruangan guru, tiba-tiba ditanya kenapa? Anak saya bingung dia bilang 'tidak tahu'. Anak saya langsung di tempeleng, di pukul dadanya," katanya

Tak hanya dipukul, kata Ramdhani, RH juga didorong ke lemari yang berada di ruangan itu hingga tersungkur ke lantai. RH kemudian diinjak oleh guru tersebut.

Ramdhani mengungkapkan, dia menemani RH melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Sawah Besar.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved