Kebakaran Maut di Tambora
HUT ke-77 RI Berujung Pilu, Kebakaran Melanda Ruko di Tambora, Damkar Lomba Lari Angkut Air
Kebakaran melanda ruko di Jalan Duri Selatan I, Tambora, Jakarta Barat. Tak ada kemeriahan lomba saat perayaan HUT ke-77 Ri pada tahun ini.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Tak ada kemeriahan lomba di Jalan Duri Selatan I, Tambora, Jakarta Barat.
Garis perlombaan berkelir putih yang dibuat di jalan itu tak dipakai oleh warga lantaran kebakaran yang melanda ruko pada Rabu (17/8/2022) pagi.
Acara yang seharusnya bakal dipenuhi tawa riang warga berujung duka.
Warga sekitar, Siti (32), melihat api kadung membesar di ruko yang dijadikan kontrakan itu sekitar pukul 06.30 WIB.
"Apinya berasal dari lantai 2. Saya tahunya memang pas api sudah besar," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi.
Baca juga: Cerita "Horor" Korban Kebakaran Ruko Tambora: Selamat Berkat Angkat Telepon Sosok Ini
Ia juga mendengar beberapa kali ledakan dari dalam ruko.
Namun, Siti tak mengetahui suara ledakan itu berasal dari benda apa.

"Ledakannya sering. Banyak kedengeran ledakan. Api sudah gede," tambahnya.
Sebelum petugas damkar tiba, warga kesulitan membantu memadamkan api karena keterbatasan air.
Api baru bisa dijinakkan saat petugas damkar tiba.
Menurut Siti, ruko 4 lantai yang terbakar itu terdiri dari warteg di lantai dasar dan ketiga lantai berikutnya kontrakan.
Siti mengatakan garis perlombaan yang sudah dibuat di jalan itu tak jadi dipakai untuk acara lomba 17 Agustusan.

"Enggak jadi karena ada kejadian begini (kebakaran). Yang lomba malah petugas damkar bawa-bawa air memadamkan api," pungkasnya.
Cerita "Horor" Korban Kebakaran Ruko Tambora
Nyawa Muhammad Dimyati (26) lolos dari maut di kontrakannya di Jalan Duri Selatan I, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022) pagi.
Ia dibangunkan oleh suara ponsel yang berdering di pagi itu.
Ketika baru bersiap hendak mandi, pria asal Cirebon itu ketar ketir melihat asap pekat disertai api menyeruak di kamarnya dari bawah.
Pascaperistiwa naas itu, Dimyati lebih banyak termenung.
Tatapan kedua matanya menerawang entah ke mana.
Pria berkaus putih itu mengaku dilanda trauma melewati peristiwa mencekam yang disaksikannya sendiri.
Baca juga: Api Berkobar di Tangerang, 2 Hari Terjadi 3 Kebakaran, 1 Warga Tewas Mengenaskan di Atap Bangunan
Dimyati bercerita setelah merasa ada yang tidak beres dengan situasi di kontrakannya, ia terbirit-birit lari keluar ruko lewat tangga kontrakan.
Ia nekat berlari lewat tangga yang diselimuti asap dan kobaran api.
"Asapnya sampai lantai 4. Saya langsung turun ke bawah lewat tangga," ceritanya kepada TribunJakarta.com di lokasi.
Saat Dimyati lari ke bawah menembus kepulan asap, hawa panas seketika terasa di kulitnya.
Beruntung, ia masih bisa menembus kepulan asap dan keluar dari ruko yang mulai terbakar.
"Pas saya turun rata-rata masih tidur," katanya.
Ia tak sempat membangunkan penghuni kosan yang lain lantaran hawa ruangan sudah sangat panas di dalam.
Yang terlintas di pikirannya saat itu, ialah menyelamatkan diri sendiri.
"Kebakaran itu berlangsung cepat, saya masih bisa menyelamatkan diri. Tapi enggak sempat menyelamatkan apa-apa," kata pria yang mengaku bekerja serabutan itu.
Berkat Ditelepon
Dimyati mengakui sendiri ia selamat dari maut berkat dibangunkan oleh ponsel yang berdering di pagi hari.
Panggilan ponsel itu berasal dari temannya yang mengajaknya bekerja.
"Bangunnya itu saya karena ditelepon sama rekan kerja. Karena saya udah kesiangan, jadi langsung mau mandi," katanya.

Namun, saat mau mandi, tiba-tiba saja kepulan asap pekat menyeruak masuk ke dalam kontrakannya di lantai 4.
Ia langsung lari terbirit-birit turun dari lantai 4 lewat tangga ke pintu keluar.
"Mau mandi tiba-tiba bau asap. Saya langsung turun. Tapi begitu saya turun, udah enggak bisa naik lagi karena kebakaran sudah besar," tambahnya.
Tak ada barang yang bisa dibawa kabur saat peristiwa itu terjadi.
Barang yang bisa dibawa hanya kaus oblong putih dan celana yang menempel di tubuhnya saja.
"Dompet dan hp semuanya habis terbakar," pungkasnya.
Nasib malang Joko
Berbeda dengan Dimyati, Joko (30) harus menyelamatkan diri naik ke atap begitu asap menyeruak ke dalam kontrakannya di lantai 4.
Ia sudah tidak bisa turun ke bawah lantaran api sudah membesar.
Toni sempat kelimpungan saat mau menyelamatkan diri.
Sebab, tak ada jendela untuk kabur. Ia kemudian melihat ada celah keluar di bagian atap kontrakan.
"Saya melihat ada lubang untuk talang air setinggi 50 cm di atap. Saya naik ke sana," ceritanya.
Beruntung, tubuh Toni terbilang ramping sehingga ia bisa masuk ke lubang berukuran sempit sepanjang sekitar tiga meter.
Toni masuk ke lubang sempit itu bersama satu penghuni kontrakan lainnya, seorang petugas keamanan.
"Saya naik, dia (sekuriti) ikut naik juga. Hampir enggak selamat juga itu sekuriti. Panas banget, asapnya pekat," ceritanya.
Setelah berhasil keluar, Toni dan temannya itu meloncati genteng rumah di samping ruko.
Toni kemudian menuju bagian atas minimarket.
"Saya minta tolong karyawan Alfamart, untuk bukain pintu atas," katanya.
Toni mengalami sejumlah luka goresan di bagian paha kanannya usai kabur dari lubang sempit di atas atap.
Luka-lukanya lalu diobati di Puskesmas Kecamatan Tambora.
Tak ada barang-barang berharga yang bisa diselamatkan Toni. Ia hanya membawa kaos dan celana pendek yang menempel di tubuhnya ketika kabur.
Namun, ia bersyukur nyawanya selamat dari peristiwa mencekam di pagi itu.
"Alhamdulilah saya masih selamat. Allah masih sayang sama saya," pungkasnya.
6 Orang Tewas
Kebakaran melanda sebuah ruko di Jalan Duri Selatan I RT 006 RW 002, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat.
Peristiwa kebakaran itu terjadi bertepatan dengan hari kemerdekaan RI ke-77 pada Rabu (17/8/2022) sekitar pukul 06.46 WIB.
Kapolsek Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan dalam peristiwa itu, 6 orang dikabarkan meninggal dunia dan 3 orang luka-luka.
"Total korban itu ada sembilan. Enam meninggal dunia, tiga luka bakar," kata Ocha, sapaannya saat dikonfirmasi pada Rabu (17/8/2022).
Sementara itu, Kasi ops Damkar Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan penyebab kebakaran ruko seluas 140 meter persegi masih dalam penyelidikan.
Dikerahkan sekitar 20 unit damkar dan 100 personel untuk memadamkan api.
Sekitar pukul 08.33 WIB, api berhasil dipadamkan.