Anies Pamer Rekor Bangun 33 Tower Rusunawa, PSI: Dia Lupa Janji Kampanyenya Rumah DP Nol Rupiah
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan pun mengingatkan Anies bahwa janji kampanye itu membangun rumah DP Nol Rupiah, bukan rusunawa
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritisi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pamer berhasil memecahkan rekor bangun 33 tower rumah susun sewa (rusunawa).
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan pun mengingatkan Anies bahwa janji kampanye itu membangun rumah DP Nol Rupiah, bukan rusunawa.
"Pak Anies lupa bahwa rumah DP Nol Rupiah itu merupakan janji kampanye dari dulu dan itu yang digaung-gaungkannya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8/2022).
"Alhasil, sampai saat ini belum ada realisasinya, bahkan masih di bawah 2 persen dari 300.000 unit rumah yang ditargetkan," sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengkritisi Gubernur Anies Baswedan yang justru memamerkan hasil kerja yang seolah sesuai janji kampanyenya.
Baca juga: Anies Baswedan Curhat Warga Cuma Kenal Program Rumah DP 0 Rupiah: Padahal Banyak Program Lain
Padahal yang dipamerkan Anies saat ini tidak sesuai dengan apa yang diwacanakan saat kampanye Pilkada 2017 silam.
Bila proyek 33 tower ini tetap mau dimasukkan dalam program hunian DP Nol Rupiah, August menyebut, realisasinya masih jauh dari target.
Ia merinci, 33 tower yang berhasil dibangun selama periode 2018-2022 menghasilkan 7.419 unit hunian.
Kemudian dengan tambahan tower baru di Cilangkap yang akan diresmikan September besok, total hunian DP Nol Rupiah baru mencapai 3.060 unit.
Artinya, capaian program tersebut selama Gubernur Anies Baswedan menjabat baru mencapai 10.479 unit.

"Dari angkanya saja jauh sekali dari target yang ingin dicapai, belum lagi syarat untuk mendapatkan rumah DP Nol Rupiah sulit dicapai warga Jakarta karena syarat nilai batas atas penghasilan yang begitu tinggi," ujarnya.
Ia pun turut mengomentari minimnya fasilitas umum di rusunawa yang sudah berdiri.
Hal ini diungkapkan August berdasarkan hasil sidak yang dilakukannya di Rusunawa Penggilingan, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
"Sudah berkali-kali kami ingatkan untuk melengkapi fasilitas umum di Rusunawa. Supaya penghuni mudah mengakses perolehan air bersih, rumah atau ruang ibadah yang layak bagi semua agama dan kepercayaan," tuturnya.