Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Tak Hanya Kasus Ferdy Sambo, Suara Kapolri Meninggi ke Para Jenderal Soal Judi: Saya Copot!
Bukan cuma kasus Ferdy Sambo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan pesan kepada anak buahnya terkait kasus judi.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan sinyal kuat kepada para jenderal tak hanya serius soal kasus Ferdy Sambo, tapi juga judi.
Listyo Sigit Prabowo berbicara demikian keras di Pusdalsis Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Tampak hadir pejabat utama Mabes Polri, di antaranya Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabaintelkan Komjen Ahmad Dofiri, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Wahyu Widada, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dan masih banyak yang lain.
"Terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting. Dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata Kapolri dikutip dari akun instagram pribadi @listyosigitprabowo pada Jumat (19/8/2022).
Listyo pun menekankan kasus perjudian yang kini menjadi sorotan.
Baca juga: Kalau di Polri Ferdy Sambo Bintang 5 Ucap Mahfud MD, Sosok Ditakuti yang Tentukan Hitam dan Putih
Ia menegaskan pihaknya akan menindak tegas segala bentuk perjudian yang ada di masyarakat.
"Jadi saya ulangi, yang namanya perjudian apakah itu judi darat, judi online dan segala macam bentuknya harus ditindak. Saya tidak akan memberikan toleransi. Kalau masih ada yang kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda, saya copot. Demikian juga di Mabes juga sama! Tolong betul-betul diperhatikan," tegas Jenderal Listyo.
"Kemudian hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat dan dilaporkan tolong dibereskan!" perintah Kapolri.

Jenderal Listyo lalu mengungkapkan angka kepercayaan publik terhadap Polri anjlok di angka 28 persen saat terjadinya kasus kematian Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.
Angka itu naik menjadi 78 persen saat Polri menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
"Dan ini adalah pertaruhan institusi Polri sehingga harapan kita, angka 78 (persen) itu minimal sama atau naik," kata Jenderal Bintang Empat itu.
Baca juga: Naluri Tak Bisa Bohong, Ibu Brigadir J Dari Awal Minta PC Jujur, Kini Istri Ferdy Sambo Tersangka
Listyo menegaskan Polri tidak akan menutup-nutupi kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya. Jadi itu yang menjadi pegangan kita," kata Jenderal Listyo.
Ia pun mengapresiasi kinerja Tim Khusus (Timsus) dalam membongkar kasus kematian Brigadir J.
Listyo pun berharap timsus bisa bekerja secara maksimal sehingga dapat ditentukan kelompok yang termasuk pidana utama terkait pembunuhan Brigadir J.
Kemudian kelompok obstruction of justice atau menghalangi proses hukum.
Lalu kelompok yang melanggar kode etik.
"Semua itu nanti akan kita ungkap ke publik.Kita libatkan juga kelompok eksternal, masyarakat juga ikut mengawasi, teman-teman di Kompolnas juga ikut mengawasi, termasuk juga rekan mitra kita yang ada di DPR yang juga ikut mengawasi," kata Kapolri.
"Dan ini semua menjadi pertaruhan kita."
Selain itu, Listyo juga mengingatkan anak buahnya agar tidak main-main dengan kasus narkoba.
Baca juga: Reaksi Ayah Brigadir J Tahu Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Bahas Hubungan Baik Atasan dan Bawahan
"Kalau ketahuan bermain-main dengan masalah narkoba, mengatur, mengedar, atau pengguna, ketahuan, saya copot!" tegas Listyo.
Permasalahan lain yang disorot Kapolri Jenderal Listyo yakni illegal mining, penyelundupan, penyalahgunaan BBM dan LPG.
Listyo juga bakal menindak anak buahnya yang melakukan pungutan liar atau pungli.
"Kalau ada saya tindak! Ini pertaruhan kita, tinggal rekan-rekan memilih yang mana. Yang enggak sanggup angkat tangan. Kalau sanggup, kerjakan! Propam saya minta turun dan awasi!" ungkapnya.
Ia pun kembali bertanya kepada jajarannya terkait permintaannya untuk memberantas berbagai kejahatan yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: Karyawan Situs Judi Online Disekap dan Dianiaya di Kantornya: Ada Oknum Aparat Ikut Memukul
"Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang enggak sanggup angkat tangan. Baik kalau enggak ada, berarti kalian semua, rekan-rekan semua masih cinta institusi," imbuhnya.
Listyo menegaskan Presiden Jokowi memberikan sejumlah atensi saat berpidato HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Presiden Jokowi, kata Listyo, meminta Polri menjamin persoalan perlindungan hukum, sosial politik, ekonomi untuk rakyat, pemenuhan hak sipil, praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal.
"Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya tanpa pandang bulu. Ini menjadi perintah dari Pimpinan tertinggi, laksanakan saja," tegasnya.
Situasi saat ini, kata Listyo, banyak anggota Polri yang tidak percaya diri.

Ia pun meminta jajarannya untuk membangkitkan semangat anggota Polri.
"Bahwa dari 430 ribu personel Polri, saya yakin, masih banyak personel-personel Polri yang baik. Tunjukkan dalam kinerja rekan-rekan," kata Listyo.
Listyo menuturkan kinerja anggota Polri akan berdampak kepada masyarakat. Sehingga masyarakat akan melihat lebih banyak polisi yang baik.
Ia pun meminta sesama anggota Polri harus saling mengingatkan.
"Jangan biarkan teman kita, anak buah kita kemudian terseret kepada permasalahan yang bisa menurunkan marwah institusi. Jaga soliditas internal," imbuhnya.
Listyo mengharapkan permasalahan yang melanda saat ini dapat membuat Polri menjadi lebih solid. Ia mengingatkan bahwa banyak pihak yang tidak menginginkan Polri solid.
"Jadi saya minta justru dengan permasalahan ini bagaimana kemudian kita menangani dengan baik dan meningkatkan soliditas internal," katanya.
"Satya Haprabu kepada pimpinan tertinggi kita sehingga kita betul-betul bisa mengawal seluruh kebijakan pemerintah dan arahan-arahan presiden terhadap kita. Jaga marwah dan nama baik institusi. Ini bukan masalah pangkat, tapi bagaimana rekan-rekan memposisikan institusi ini di dalam hati sanubari rekan-rekan. Kita menempatkan profesi rekan-rekan sebagai ibadah. Setelah ini tunjukkan kerja rekan-rekan, jangan kendor, semangat, tugas kita masih banyak, lakukan yang terbaik yang bisa rekan-rekan lakukan."