Tim DVI Kesulitan Identifikasi Dua Jenazah Korban Kebakaran Indekos Tambora
Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengalami kesulitan dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran indekos di Tambora, Jakarta Barat.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Fase dua Postmortem, di tahap ini Tim DVI mengambil data primer pembanding identifikasi meliputi sidik jari, sampel DNA, peta gigi dan data sekunder lewat pemeriksaan ciri khusus korban.
Fase tiga merupakan Antemortem, di mana Tim DVI mengumpulkan data primer sebelum kematian korban meliputi sampel DNA dari keluarga inti, rekam medis pemeriksaan gigi korban.
Lalu sidik jari korban yang didapat dari dokumen administrasi kependudukan seperti e-KTP, dan data sekunder meliputi barang pribadi terakhir dikenakan korban dan ciri khusus seperti tato.
Fase empat pencocokan satu per satu data antemortem dengan postmortem, bila hasilnya cocok maka jenazah dinyatakan teridentifikasi secara medis dan bisa diserahkan ke keluarga.
Sidik jari, DNA, dan gigi jadi parameter primer dalam identifikasi DVI karena pada ketiganya terdapat karakter khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang secara medis.
Proses identifikasi jenazah dilakukan Tim DVI dipastikan akurat karena menggunakan standar internasional yang ditetapkan International Criminal Police Organization (Interpol).