Wagub Kaget Angka Putus Sekolah di Jakarta Tertinggi: Harusnya Orang Tua Lebih Perhatikan Anaknya

Menurut Riza, DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan kota metropolitan, seharusnya warga Jakarta lebih menyadari pentingnya pendidikan.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Ilustrasi angka putus sekolah di Jakarta - Ahmad Riza Patria yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Gubernur Anies Baswedan merespons atas angka putus sekolah di Jakarta tertinggi di Indonesia 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza kaget angka putus sekolah, khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD), di Jakarta adalah tertinggi di Indonesia per Mei 2022.

Menurut Riza, DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan kota metropolitan, seharusnya warga Jakarta lebih menyadari pentingnya pendidikan.

"Harusnya masyarakat di Jakarta lebih cerdas dan orang tua lebih memperhatikan anaknya," ucapnya di Balai Kota, Kamis (19/8/2022).

Oleh karena itu, Ariza mengaku bakal meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengecek kembali kebenaran dari informasi tersebut.

"Kami kami cek apakah data ini betul, nanti kami cek lagi. Nanti kamu akan lihat kembali sejauh mana kebenaran informasi tersebut," kata Ariza.

Sebagai informasi, tingginya angka putus sekolah di DKI Jakarta ini jadi sorotan Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo.

Baca juga: Gandeng Banyak Perusahaan, Pemprov DKI Gelar Job Fair Buat Tekan Angka Pengangguran, Ini Lokasinya!

Kisah Remaja Putus Sekolah di Citayam Fashion Week, Beberakan Tarifnya saat Diajak Bikin Konten

Ia menyebut, data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrisetdikti) pada bulan Mei 2022 menunjukkan bahwa angka putus sekolah di DKI jadi yang tertinggi.

Ia pun sangat menyayangkan hal ini mengingat DKI punya APBD banyak yang bisa digunakan untuk menunjang pendidikan anak di ibu kota.

"Jika daerah dengan APBD tertinggi angka putus sekolahnya paling banyak, ini masalah serius. Harus ada langkah pembenahan strategis,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/8/2022).

Wakil Ketua Komisi E ini pun meminta Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan melakukan pendataan terhadap anak putus sekolah.

Disdik DKI pun diminta mencari tahu alasan anak memutuskan untuk berhenti sekolah.

"Data persebaran dan alasan anak Jakarta putus sekolah harus dimutakhirkan dulu sehingga kita bisa tau apa saja masalahnya," tuturnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berkomentar soal kebakaran di Tambora, Kamis (18/8/2022) saat ditemui di Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berkomentar soal kebakaran di Tambora, Kamis (18/8/2022) saat ditemui di Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Untuk mengurangi angka putus sekolah, ia menyarankan agar Disdik DKI memaksimalkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta menambah kuota Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan memberikan subsidi biaya sekolah swasta.

"Kuota dan jumlah PKBM untuk masyarakat mendapatkan pendidikan penyetaraan kejar paket dengan bebas biaya harus dioptimalkan. Pastikan kelurahan dengan jumlah putus sekolah tinggi ada gedung PKBM-nya," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved