Tak Dipecat, Oknum Guru Diduga Aniaya Murid di SMKN 1 Jakarta Cuma Dimutasi

Oknum guru yang diduga menganiaya muridnya di SMKN 1 Jakarta tidak dipecat melainkan hanya dimutasi.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Oknum guru yang diduga menganiaya muridnya di SMKN 1 Jakarta akhirnya dimutasi.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang juga menyebut Dinas Pendidikan (Disdik) tidak memberikan sanksi pemecatan terhadap oknum guru tersebut.

"Guru tersebut mendapatkan sanksi di antaranya dimutasi ke tempat lain. Belum sampai (dipecat) seperti itu ya," ucapnya di Balai Kota, Jumat (18/8/2022) malam.

Walau demikian, Ariza tak menjelaskan lebih rinci terkait sanksi mutasi yang diberikan kepada oknum guru itu.

Adapun sanksi ini diberikan setelah Disdik DKI Jakarta melakukan mediasi dan evaluasi terhadap kejadian tersebut.

Baca juga: Tegas! Wagub Ariza Janji Beri Sanksi Oknum Guru Aniaya Murid di SMKN 1 Jakarta: Tidak Dibenarkan!

Orang nomor dua di DKI ini pun memastikan, murid yang diduga jadi korban penganiayaan itu kini bisa kembali bersekolah dengan nyaman dan aman.

"Alhamdulillah medasinya berlangsung dengan baik. Kami jamin, sekolah menjamin, dinas jamin bahwa anak tersebut bisa sekolah di tempat yang sama dengan nyaman dan aman," ujarnya.

PDIP Minta Oknum Guru Penganiayaan Murid di SMKN 1 Jakarta Dipolisikan 

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Gilbert Simanjuntak sarankan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1 Jakarta) berinisial RH (18) melapor ke pihak berwajib bila benar mengalami penganiayaan.

"Dalam hal SMKN 1, sejak dahulu suasana di SMKN yang berasal dari STM selalu keras, karena sudah jadi kondisi yang dibuat oleh para seniornya dan turun temurun. Sekolah tertentu mempunyai tradisi yang sudah menjadi nilai yang dianut siswa di sekolah tersebut. Sebaiknya hal ini diserahkan kepada aparat hukum untuk melihat data yang lebih lengkap," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (15/8/2022).

Politisi PDIP ini membeberkan persoalan sekolah saat ini bukan sekedar masalah kurikulum saja. Namun sudah merembet ke kualitas pendidikan.

Kata dia, pergeseran nilai-nilai kebangsaan di sekolah, karena dimasuki oleh partai politik yang menggunakan sekolah dan tempat publik menjadi alat menyebarkan nilai atau paham mereka.  

"Kemarin pembahasan kita adalah soal paham kebangsaan yang luntur di sekolah negeri, tidak membicarakan kekerasan fisik di sekolah, bullying, dsb. karena ini persoalan yang berbeda, tapi di sekolah. Kita percayakan Disdik untuk mempelajari dan menindaklanjuti kasus ini, karena sementara baru laporan sepihak orangtua. Soal data bahwa ada lagi siswa lain yang dibully oleh siswa yang dipukul, kita belum tahu. Kasus ini masih bisa berkembang. Kita tunggu pemeriksaan polisi," jelasnya.

Dilansir dari Kompas.com, seorang murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1 Jakarta) berinisial RH (18) diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh guru di sekolah tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved