Kebakaran Dahsyat di Simprug

Derita Sambiyo, Setahun Lalu Kehilangan Istri, Kini Rumahnya di Simprug Hangus Terbakar

Sebelum ruamhnya ludes dilalap api, satu tahun lalu, Sambiyo kehilangan sang istri yang meninggal dunia.

Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com
Sambiyo (66), salah satu warga terdampak kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Rumah yang telah ditempati Sambiyo (66) selama 42 tahun kini hancur berantakan.

Rumah yang didirikan sejak tahun 1980 itu sekarang nyaris rata dengan tanah setelah peristiwa kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).

Kobaran api pertama kali menghanguskan rumah Sambiyo. Setelahnya, puluhan rumah lainnya ikut tersambar.

"Ini rumah sendiri, ada surat-surat, sertifikat," kata Sambiyo yang masih bisa tersenyum saat diwawancarai awak media di lokasi, Senin (22/8/2022).

Sambiyo mengungkapkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.48 WIB. Ketika itu, ia dan anaknya sedang makan bersama di rumah. 

Baca juga: 1 Jam Periksa TKP Kebakaran di Simprug, Puslabfor Bawa Paper Bag Berisi Barang Bukti Penting

"Anak saya dua. Yang satu masuk kerja, satu lagi libur. Itu yang sama saya di rumah," ujar dia.

Seseorang dari luar rumahnya kemudian berteriak bahwa telah terjadi kebakaran. Api muncul dari lantai atas yang difungsikan sebagai kontrakan.

Sambiyo dan anaknya lalu keluar menyelamatkan diri. Begitu juga dengan penghuni kontrakan di lantai atas.

"Ada orang di atas, dia langsung lompat pagar. Pas saya keluar, saya lihat api sudah besar," ungkap Sambiyo.

Ia tak punya waktu untuk menyelamatkan barang-barang berharganya.

Sambiyo (66), salah satu warga terdampak kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Sambiyo (66), salah satu warga terdampak kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

Hanya satu pakaian yang berhasil diselematkan. Itu pun terbilang kebetulan karena pakaian tersebut sedang dijemur. 

"Ini yang saya pakai sekarang memang kebetulan lagi dijemur, jadi nggak kena api," ucap dia.

Kebakaran yang menghanguskan rumahnya menjadi duka kedua bagi Sambiyo.

Sebab, sekitar satu tahun lalu, Sambiyo kehilangan sang istri yang meninggal dunia.

"Memang dari kemarin rumah saya ramai terus, banyak tamu. Kan baru ada tahlilan setahun (meninggalnya) istri," tutur Sambiyo.

Sementara ini Sambiyo tinggal di posko pengungsian yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran.

Baca juga: Puslabfor Polri Cek TKP Kebakaran di Simprug Golf 2, Saksi Kunci Dimintai Keterangan

Ia pun berharap mendapat bantuan untuk membangun kembali rumahnya. 

"Kalau pulang kampung sih enggak, anak-anak kan di sini semua. Semoga saja ada bantuan," kata Sambiyo.

Di sisi lain, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah mengecek langsung ke lokasi kebakaran.

Kedatangan Puslabfor Bareskrim Polri ke lokasi kebakaran bukan hanya memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

Puslabfor Polri juga menelusuri dugaan kelalaian dan kesengajaan dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan 100 rumah warga itu.

Hal itu disampaikan Kaur Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus di TKP kebakaran, Senin (22/8/2022).

"Ya ada juga ke situ (telusuri kelalaian dan kesengajaan), cuma belum bisa kita ambil kesimpulan lebih lanjut," kata Heribertus di lokasi.

Jika ditemukan unsur tindak pidana dalam peristiwa kebakaran ini, Heribertus menyebut pihaknya menyerahkan proses penyidikan kepada Polsek Kebayoran Lama.

"Kalau potensi masalah ada pidana atau tidaknya itu penyidik. Kita nanti akan kita temukan, hasilnya akan diserahkan langsung ke penyidik. (Laporan Puslabfor) diteruskan ke Kapolsek (Kebayoran Lama)," ujar dia.

Suasana bekas kebakaran yang melanda permukiman padat di Jalan Simprug 2 RT 008 RW 008 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (21/8/2022).
Suasana bekas kebakaran yang melanda permukiman padat di Jalan Simprug 2 RT 008 RW 008 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (21/8/2022). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Pengecekan TKP oleh Puslabfor berlangsung selama satu jam sejak pukul 11.50 hingga pukul 12.50 WIB.

Pantauan TribunJakarta.com, Tim Puslabfor yang berjumlah 4 orang fokus menyisir rumah warga yang pertama kali terbakar atau menjadi sumber api.

Mereka meminta keterangan warga tersebut dan mencatatnya di buku catatan kecil.

Sementara itu, seorang anggota Puslabfor Polri terlihat sibuk memotret beberapa sisi lokasi kebakaran permukiman warga di Simprug Golf 2.

Tim Puslabfor Polri kemudian membawa satu tas kertas atau paper bag yang berisi sejumlah barang bukti seperti kabel dan arang untuk diteliti di laboratorium.

"Ada yang dibawa, cuma itu masih kita dalami karena harus dilakukan penelitian di laboratorium karena tidak bisa langsung mengambil kesimpulan," kata Heribertus.

Heribertus menjelaskan, pengujian sampel barang bukti diperkirakan memakan waktu paling singkat satu bulan.

"Paling tidak sebulan karena pengujian laboratorium itu tidak serta merta keluar hasilnya," ujar dia.

Satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 10.48 WIB.

Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andreas, mengatakan korban tewas adalah seorang pria bernama Nanang (48).

Namun, korban meninggal dunia bukan karena terbakar, tetapi kelelahan.

"Pak Nanang, warga usia 48 tahun, meninggal karena syok dan kelelahan," kata Deni saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).

Deni menjelaskan, sumber api berasal dari salah satu rumah warga bernama Sambiyo (66).

Setidaknya 100 rumah warga hangus dilalap si jago merah dalam peristiwa kebakaran ini. Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar 2 hektare.

"Warga sudah berusaha memadamkan, tapi api makin membesar dan warga segera menghubungi pihak Damkar untuk meminta bantuan," ujar Deni.

Sebanyak 25 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 110 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

Proses pemadaman berlangsung selama berjam-jam sebelum akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB.

"Untuk total kerugian diperikirakan sekitar Rp 5 miliar," ungkap Deni.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved