Lima Tahun Jabat Gubernur Cuma Ganti Nama, PDIP Beri Gelar 'Bapak Perubahan Nama' ke Anies Baswedan
Menurut Gembong, yang lebih memprihatinkan ada program kerja yang sudah diganti oleh Anies Baswedan tapi tidak dilaksanakan programnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Pergantian nama dilakukan tidak lama setelah ia mengeluarkan keputusan mengganti 22 nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
TribunJakarta.com pun coba merangkum rangkaian kebijakan pergantian nama yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan semasa lima tahun menjabat.
Program Normalisasi jadi Naturalisasi Sungai

Sejak awal menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung mengubah nama program normalisasi menjadi naturalisasi.
Adapun normalisasi merupakan program unggulan pencegahan banjir di era Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Namun sayang, program naturalisasi di era Gubernur Anies Baswedan ini tak berjalan baik.
Hal ini terjadi karena Anies tak kunjung melakukan pembebasan lahan di sekitar bantaran Kali Ciliwung.
Alhasil, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak bisa melakukan pengerjaan fisik normalisasi atau naturalisasi sungai
Program OK OCE jadi Jakpreneur
One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship (OK OCE) sejatinya merupakan program unggulan di era Gubernur Anies Baswedan.
Program pembinaan kewirausahaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini diinisiasi oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Lewat program ini, Anies-Sandi menargetkan bisa melahirkan 200.000 wirausaha baru dalam kurun waktu lima tahun (2017-2022).
Baca juga: Anies Undang Tukang Bakso ke Balai Kota, PDIP Kebakaran Jenggot Lalu Singgung Formula E & Kemiskinan
Program ini tak bertahan lama, Gubernur Anies Baswedan kemudian mengganti nama program OK OCE menjadi Jakpreneur pada 2020 lalu.
Kebijakan ini diambil setelah Wagub Sandiaga Uno mengundurkan diri pada 2018 silam.
OK-Otrip Diganti jadi Jak Lingko
