Lima Tahun Jabat Gubernur Cuma Ganti Nama, PDIP Beri Gelar 'Bapak Perubahan Nama' ke Anies Baswedan
Menurut Gembong, yang lebih memprihatinkan ada program kerja yang sudah diganti oleh Anies Baswedan tapi tidak dilaksanakan programnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Sama seperti OK OCE, program OK-Otrip mendadak berganti nama jadi Jak Lingko usai Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengundurkan diri pada 2018 silam.
Kebijakan pergantian nama dari OK-Otrip menjadi Jak Lingko ini dibuat Gubernur Anies Baswedan hanya beberapa bulan setelah Wagub Sandi Uno lengser.
Saat itu Anies berkilah, nama Jak Lingko lebih mencerminkan makna dari program tersebut.
Adapun OK-Otrip atau Jak Lingko ini bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh moda transportasi umum di ibu kota.
Ganti 22 Nama Jalan dengan Tokoh Betawi
Beberapa bulan jelang lengser, Gubernur Anies Baswedan justru membuat kebijakan kontroversial dengan mengubah 22 nama jalan dengan tokoh Betawi.
Anies berdalih, pergantian nama dilakukan untuk menghargai dan menghormati para tokoh yang telah berjalan dalam perkembangan Jakarta hingga saat ini.
Baca juga: ITF Sunter Mangkrak hingga Biaya Bengkak Jadi Rp 5,2 T, Pemprov DKI Masih Cari Investor Baru
Namun, kebijakan ini mendapat banyak penolakan dari masyarakat lantaran warga terdampak harus mengganti seluruh dokumen kependudukan.
Penggantian dokumen kependudukan ini pun berimbas luas pada dokumen kepemilikan kendaraan hingga surat-surat tanah.

Berikut daftar jalan yang diubah namanya oleh Gubernur Anies Baswedan:
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya);
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya);
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus);
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede);
5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu);