Menteri hingga Wapres Sudah Kompak, Presiden Jokowi Segera Umumkan Kenaikan Harga BBM
Kata Wapres Maruf Amin, pemerintah masih melakukan pembahasan secara komprehensif terkait penentuan harga BBM, khususnya Pertalite.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Asumsi Indonesian Crude Price (ICP) dalam APBN 2022 telah diubah menjadi 100 dollar AS per barrel, dari semula hanya 63 dollar AS per barrel.
Tingginya subsidi komoditas energi juga menjadi salah satu alasan utama proyeksi anggaran belanja pada tahun ini membengkak, menjadi Rp3.169,1 triliun.
Padahal, tanpa adanya lonjakan subsidi energi, target belanja negara sebenarnya hanya mencapai Rp 2.714,1 triliun.
Adapun pada tahun depan, pagu anggaran subsidi energi akan mengalami penurunan, namun masih tetap tinggi yakni sebesar Rp 336,7 triliun.
Pagu ini disiapkan dengan memperhitungkan asumsi ICP yang menurun, menjadi 90 dollar AS per barrel.
Menteri ESDM Sebut Anggaran Kompensasi Untuk BBM Subsidi Sudah Berat
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, di tengah harga minyak dunia yang masih terus berfluktuasi, pemerintah berupaya untuk memastikan ketersediaan BBM subsidi untuk masyarakat.
Namun, konsumsi BBM subsidi mengalami peningkatan signifikan selama beberapa waktu terakhir.
Peralihan penggunaan bahan bakar menuju BBM subsidi semakin marak seiring dengan terus meningkatnya harga BBM.
Baca juga: Ada Kepentingan Politik Pemerintah Di Balik Kasus Brigadir J, Mahfud MD Buka Suara: Ini Mau Pemilu
Oleh karenanya, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons hal tersebut.
Harapannya, anggaran subsidi BBM tidak semakin membengkak di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
"Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kami akan pilih yang terbaik, karena subsidi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi," ujar Arifin dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).
Harga Keekonomian Sangat Tinggi, Skema Bansos Tengah Disiapkan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga BBM jenis Pertalite.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, harga jual Pertalite yang kini dijual sangat terpaut jauh jika dibandingkan dengan harga keekonomian.