Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ferdy Sambo Minta Kesalahannya dengan Putri Candrawathi Tak Diikuti Anak, Kata Kak Seto
Irjen Ferdy Sambo meminta kepada anak-anak agar tidak mengikuti kesalahannya dengan istrinya Putri Candrawathi. Ini kata Kak Seto yang menemui Sambo.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Irjen Ferdy Sambo meminta kesalahannya dengan sang istri Putri Candrawathi tidak diikuti anak-anaknya.
Pernyataan Irjen Ferdy Sambo itu dikatakan Ketua Ketua LPAI Seto Mulyadi atau Kak Seto yang menemui mantan Kadiv Propam Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (23/8/2022) sore.
"Ditegaskan, bahwa apapun mungkin kalau ada kesalahan orang tua, jangan diikuti dan teruslah mencapai cita-cita," kata Kak Seto.
Diketahui, Irjen Ferdy Sambo bersama sang istri Putri Candrawathi ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan berencana, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Namun, Putri Candrawthi hingga kini belum ditahan.
Tersangka lainnya yakni Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf.
Baca juga: Dari Tahanan Ferdy Sambo Ucap Tolong Didampingi dan Diberi Semangat Anak Saya ke Kak Seto
Kak Seto mengaku ingin menemui mantan Kadiv Propam Polri itu untuk memberikan pendampingan kepada anak-anaknya.
Ia sempat mengunjungi Mabes Polri untuk meminta izin terkait hal tersebut.

"Disarankan langsung meminta izin kepada orangtuanya," kata Kak Seto.
Kak Seto pun langsung meluncur ke Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok untuk bertemu Irjen Ferdy Sambo.
Ia mengaku telah mendapatkan izin dari Ferdy Sambo untuk memberikan pendampingan kepada anak-anaknya.
Baca juga: Anak Ferdy Sambo Kena Bully, Kak Seto Ingatkan Buah Hati Putri Candrawathi Tak Bersalah
Bahkan, lanjut Kak Seto, Irjen Ferdy Sambo berterima kasih atas kepedulian terhadap anak-anaknya tersebut.
"Mungkin saat ini, anak-anak mengalami perundungan terutama dari media sosial," lanjut Kak Seto.
Kak Seto mengungkapkan tujuan memberikan pendampingan kepada anak-anak Ferdy Sambo itu.
Ia berharap buah hati pasangan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tetap tegar dan berpikir positif untuk melanjutkan cita-cita mereka yang ingin menjadi polisi.

"Intinya, tolong didampingi dan diberi semangat," kata Kak Seto.
Kak Seto menuturkan pihaknya akan berkerjasama dengan KPAI dan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak terkait pendampingan anak-anak Irjen Ferdy Sambo
"Ini adalah anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Perlindungan anak tidak boleh ada diskriminasi apakah anak penjahat atau yang lainnya," kata Kal Seto di Makob Brimob, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Jangan Ada Diskriminasi, Kak Seto Nilai Anak Ferdy Sambo Butuh Perlindungan Khusus
Kak Seto juga meminta agar kasus yang tengah ditempuh oleh Irjen Ferdy Sambo tidak dikaitkan dengan anak-anaknya.
"Mohon tidak dikaitkan atau dilabelisasi dari kasus orang tuanya," tegasnya.
Menyoal pendampingan yang akan diberikan, Kak Seto menuturkan bahwa hal tersebut akan dibicarakan dengan lembaga lainnya.
"Nanti kita bicarakan bersama (soal pendampingan), yang penting izinnya sudah diberikan," katanya.
Kak Seto pun berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menghormati Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Iya kami juga titip pada media, masyarakat, mohon marilah kita hormati UU Perlindungan Anak ini yang memesankan agar anak-anak dalam kasus ini tidak dikaitkan dengan orang tuanya," kata Kak Seto.
"Mohon dipisahkan betul-betul. Anak-anak tak bersalah dan berdosa, mereka mau melanjutkan pendidikannya. Jangan sampai sudah jatuh tertimpa tangga," tegasnya lagi.
Kak Seto mengatakan, anak-anak Ferdy Sambo sangat terpukul menghadapi situasi ini.
"Tentu anak juga sedih menghadapi situasi orang tuanya. Jangan dihujani lagi dengan hujatan dan sebagainya," bebernya.
"Karena ada laporan dianggap sebagai anak pembunuh dan sebagainya. Jadi mohon karena kita negara yang punya perlindungan anak, perlu ditegakan upaya perlindungan anak," timpal Kak Seto.
Baca juga: Bisakah Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang Bayi Ikut ke Tahanan? Kak Seto Beri Penjelasan
Sementara itu, Ferdy Sambo mengakui dirinya otak di balik pembunuhan berencana Brigadir J yang tak lain ajudannya.
Hal itu dikatakan Ferdy Sambo saat ditemui Komnas HAM di Mako Brimob pada Jumat (12/8/2022) sore.
Ferdy Sambo menjadi sutradara, penulis skenario, sekaligus aktor, juga penentu para tokoh dari orang-orang di circle terdekat berikut skripnya.
Bahkan, Ferdy Sambo penyedia properti untuk eksekusi seperti pistol dan peluru, dan perekrut pemeran figuran dari orang-orang di luar circle utamanya.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengakui, tak semua pertanyaan disodorkan karena Ferdy Sambo memilih to the point dan meminta emosinya dipahami.

"Pak, sudah. Saya akui semua, pak. Memang saya yang merekayasa. Saya otaknya," jawab Ferdy Sambo lugas seperti ditirukan Taufan di YouTube Narasi yang tayang 18 Agustus 2022.
Selain mengotaki pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo juga merancang obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan.
"Misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Taufan.
Ferdy Sambo termasuk mengkondisikan orang-orang yang menjadi saksi kunci memberikan keterangan sesuai skenario, seperti seolah-olah istrinya Putri Candrawathi korban pelecehan Brigadir J di rumah dinas.
"Setelah itu pun dia yang menghilangkan barang bukti, menelepon siapa, misalnya petugas-petugas Provos dan lain-lain itu," ungkap Taufan.
Pemeran figuran ini melibatkan berbagai personel dari divisi dan kesatuan di antaranya Propam Polri, Bareskrim, Polda Metro Jaya, Puslabfor, hingga Polres Metro Jakarta Selatan.
Mereka dilibatkan oleh Ferdy Sambo setelah Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas.