BPBD DKI Berikan Layanan Dukungan Psikososial Korban Kebakaran di Simprug Jakarta Selatan
BPBD DKI Jakarta memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas anak dan dewasa pascakebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
"Kalau potensi masalah ada pidana atau tidaknya itu penyidik. Kita nanti akan kita temukan, hasilnya akan diserahkan langsung ke penyidik. (Laporan Puslabfor) diteruskan ke Kapolsek (Kebayoran Lama)," ujar dia.
Baca juga: 1 Jam Periksa TKP Kebakaran di Simprug, Puslabfor Bawa Paper Bag Berisi Barang Bukti Penting
Pengecekan TKP oleh Puslabfor berlangsung selama satu jam sejak pukul 11.50 hingga pukul 12.50 WIB.
Pantauan TribunJakarta.com, Tim Puslabfor yang berjumlah 4 orang fokus menyisir rumah warga yang pertama kali terbakar atau menjadi sumber api.
Mereka meminta keterangan warga tersebut dan mencatatnya di buku catatan kecil.
Baca juga: Puslabfor Polri Cek TKP Kebakaran di Simprug Golf 2, Saksi Kunci Dimintai Keterangan
Sementara itu, seorang anggota Puslabfor Polri terlihat sibuk memotret beberapa sisi lokasi kebakaran permukiman warga di Simprug Golf 2.
Tim Puslabfor Polri kemudian membawa satu tas kertas atau paper bag yang berisi sejumlah barang bukti seperti kabel dan arang untuk diteliti di laboratorium.
"Ada yang dibawa, cuma itu masih kita dalami karena harus dilakukan penelitian di laboratorium karena tidak bisa langsung mengambil kesimpulan," kata Heribertus.
Heribertus menjelaskan, pengujian sampel barang bukti diperkirakan memakan waktu paling singkat satu bulan.
"Paling tidak sebulan karena pengujian laboratorium itu tidak serta merta keluar hasilnya," ujar dia.
Satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 10.48 WIB.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andreas, mengatakan korban tewas adalah seorang pria bernama Nanang (48).
Namun, korban meninggal dunia bukan karena terbakar, tetapi kelelahan.
"Pak Nanang, warga usia 48 tahun, meninggal karena syok dan kelelahan," kata Deni saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).
Deni menjelaskan, sumber api berasal dari salah satu rumah warga bernama Sambiyo (66).