Viral di Media Sosial

Pengakuan Warga Soal Warteg Selamat di Kebakaran Simprug, Baim Wong Syok: Gak Ada Jumat Berkah?

YouTuber Baim Wong mendatangi warteg yang selamat dari kebakaran dahsyat di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
YOUTUBE BAIM PAULA
YouTuber Baim Wong mendatangi warteg yang selamat dari kebakaran dahsyat di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - YouTuber Baim Wong mendatangi warteg yang selamat dari kebakaran dahsyat di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Warteg tersebut dikabarkan selamat dari kebakaran karena kerap membagikan makan secara gratis setiap hari Jumat, atau yang disebut Jumat Berkah.

Namun tiba-tiba Baim Wong didatangi sejumlah warga, mereka memberikan kesaksian mengejutkan.

TONTON JUGA

Mulanya salah seorang warga, menjelaskan warteg tersebut selamat karena tidak terbuat dari kayu dan triplek seperti bangunan yang ada di sekitarnya.

Warteg tersebut terbuat dari batako, dan dibangun tanpa jendela.

"Ini kan kondisinya kebanyakan terbuat dari triplek dan kayu, makanya ini warteg engga kena, karena enggak ada kayu," ucap warga.

"Terus enggak ada jendela," tegasnya.

Ia kemudian berkata kabar yang menyebut warteg tersebut kerap mengadakan Jumat Berkah hanya bohong semata.

Baca juga: Viral Warteg Tetap Kokoh di Tengah Kebakaran Hebat Simprug, Terungkap Penyebabnya

"Di laporannya sudah viral, karena jumat berkah, itu salah total," ucapnya.

Mendengar hal tersebut Baim Wong tampak sangat kaget.

"Kenapa salah? Yang benernya apa?" tanya Baim Wong.

"Itu karena baru direnovasi, dan kan api mengikuti arah angin," ucap Warga.

Baim Wong kemudian bertanya terkait kebenaran kabar warteg itun kerap mengadakan Jumat Berkah.

"Tapi bener jumat berkah?" tanya Baim Wong.

Baca juga: Viral Warteg Tetap Kokoh di Tengah Kebakaran Hebat Simprug, Terungkap Penyebabnya

Dengan tegas sejumlah warga berjenis kelamin pria itu membantah.

"Tidak, warga tahu semua, tidak ada Jumat Berkah," ucapnya.

"Kok bisa ada pertanyaan begitu?" tanya Baim Wong.

"Saya sebagai warga sini tahu persis," kata Warga.

Salah seorang warga kemudian menjelaskan warteg tersebut tak melakukan kegiatan Jumat Berkah, tetapi memberikan teh manis gratis bagi pembeli.

Baca juga: Warteg Viral Selamat dari Kebakaran di Simprug Bikin Warga Resah, Saksi Mata Ungkap Fakta Sebenarnya

"Kalau untuk berbagai kemana-mana tidak," ucap Warga.

"Kalau untuk teh manis, itu udah biasa," imbuhnya.

Di sisi lain, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah mengecek langsung ke lokasi kebakaran pada Senin (22/8/2022).

Kedatangan Puslabfor Bareskrim Polri ke lokasi kebakaran bukan hanya memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

Puslabfor Polri juga menelusuri dugaan kelalaian dan kesengajaan dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan 100 rumah warga itu.

Hal itu disampaikan Kaur Laka Bakar Puslabfor Polri Kompol Heribertus di TKP kebakaran, Senin (22/8/2022).

"Ya ada juga ke situ (telusuri kelalaian dan kesengajaan), cuma belum bisa kita ambil kesimpulan lebih lanjut," kata Heribertus di lokasi.

Sebuah warteg selamat dari kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan.
Sebuah warteg selamat dari kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022).

Jika ditemukan unsur tindak pidana dalam peristiwa kebakaran ini, Heribertus menyebut pihaknya menyerahkan proses penyidikan kepada Polsek Kebayoran Lama.

"Kalau potensi masalah ada pidana atau tidaknya itu penyidik. Kita nanti akan kita temukan, hasilnya akan diserahkan langsung ke penyidik. (Laporan Puslabfor) diteruskan ke Kapolsek (Kebayoran Lama)," ujar dia.

Pengecekan TKP oleh Puslabfor berlangsung selama satu jam sejak pukul 11.50 hingga pukul 12.50 WIB.

Pantauan TribunJakarta.com, Tim Puslabfor yang berjumlah 4 orang fokus menyisir rumah warga yang pertama kali terbakar atau menjadi sumber api.

Mereka meminta keterangan warga tersebut dan mencatatnya di buku catatan kecil.

Sementara itu, seorang anggota Puslabfor Polri terlihat sibuk memotret beberapa sisi lokasi kebakaran permukiman warga di Simprug Golf 2.

Warteg selamat dari kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama.
Warteg selamat dari kebakaran di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022).

Tim Puslabfor Polri kemudian membawa satu tas kertas atau paper bag yang berisi sejumlah barang bukti seperti kabel dan arang untuk diteliti di laboratorium.

"Ada yang dibawa, cuma itu masih kita dalami karena harus dilakukan penelitian di laboratorium karena tidak bisa langsung mengambil kesimpulan," kata Heribertus.

Heribertus menjelaskan, pengujian sampel barang bukti diperkirakan memakan waktu paling singkat satu bulan.

"Paling tidak sebulan karena pengujian laboratorium itu tidak serta merta keluar hasilnya," ujar dia.

Satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 10.48 WIB.

Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andreas, mengatakan korban tewas adalah seorang pria bernama Nanang (48).

Namun, korban meninggal dunia bukan karena terbakar, tetapi kelelahan.

"Pak Nanang, warga usia 48 tahun, meninggal karena syok dan kelelahan," kata Deni saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).

Deni menjelaskan, sumber api berasal dari salah satu rumah warga bernama Sambiyo (66).

Setidaknya 100 rumah warga hangus dilalap si jago merah dalam peristiwa kebakaran ini. Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar 2 hektare.

"Warga sudah berusaha memadamkan, tapi api makin membesar dan warga segera menghubungi pihak Damkar untuk meminta bantuan," ujar Deni.

Sebanyak 25 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 110 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

Proses pemadaman berlangsung selama berjam-jam sebelum akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB.

"Untuk total kerugian diperikirakan sekitar Rp 5 miliar," ungkap Deni.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved