Pria Perlu Tahu, Waspadai Penyakit Peyronie yang Sebabkan Alat Vital Berubah Bentuk
Kaum pria wajib tahu, ada beberapa masalah kelainan alat vital alias penis yang harus diwaspadai yakni penyakit Peyronie.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kaum pria wajib tahu, ada beberapa masalah kelainan alat vital alias penis yang harus diwaspadai.
Satu di antaranya, seperti penyakit Peyronie.
Dokter Gampo Alam Irdam, Sp.U menjelaskan, penyakit Peyroni merupakan kondisi yang disebabkan oleh pembentukan jaringan parut di dalam penis.
Kondisi ini bisa menyebabkan penis berubah bentuk jadi melengkung, bahkan nyeri saat ereksi.
"Selain Hipospadia, penyakit Peyronie juga kondisi yang sering terjadi," kata dia, dikutip dari keterangan Eka Hospital, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Waspada! 11 Kebiasaan Sedehana Ini Ternyata Bisa Bikin Penis Loyo
Pada beberapa pria, penis yang sedikit melengkung pada saat ereksi merupakan hal yang normal.
Akan tetapi, pada kasus ini bengkok pada penis bisa terjadi signifikan hingga menyebabkan nyeri saat ereksi.

Dokter yang berpraktek di Eka Hospital Cibubur ini mengatakan, ada beberapa pemicu yang menyebabkan penyakit Peyronie bisa terjadi.
Diantaranya seperti cedera pada penis, dan diperparah dengan adanya riwayat keluarga, riwayat merokok, atau penyakit kencing manis.
"Gejalanya berupa terabanya jaringan parut (bekas luka pada kulit) di bawah kulit penis, penis melengkung ke sisi tertentu, gangguan ereksi, pemendekan penis, nyeri, dan perubahan bentuk penis," tuturnya.
Pada kondisi yang parah, diperlukan teknik pembedahan guna mengurangi kelengkungan tersebut dengan cara dijahit (plikasi), membuang jaringan parut, atau pemasangan prostesis penis untuk penanganannya.
Baca juga: Sebar Gosip Penis Pasangannya Kecil, Istri Dipolisikan, Suami: Saya Malu dan Dicemarkan Nama Baik
Namun kata dia, tindakan bedah umumnya dilakukan pada kondisi penyakit yang sudah stabil atau tidak bertambah tingkat keparahannya dalam jangka waktu minimal 3 bulan.
Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala dari penyakit di atas.
Sebab dengan begitu, dokter dapat memberikan rekomendasi penanganan yang tepat sesegera mungkin.
(TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana)