Cakupan Air Bersih untuk Warga Jakarta Belum Menyeluruh, Anies Baswedan: Kemarin Dikelola Swasta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasan dibalik ketersediaan air bersih di Jakarta yang sulit, terutama di kawasan Jakarta Utara.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasan dibalik ketersediaan air bersih di Jakarta yang sulit, terutama di kawasan Jakarta Utara.
Orang nomor satu di DKI ini menyebut pembangunan pipanisasi sangat dipengaruhi oleh banyaknya investasi.
"Begini, mudah-mudahan ya pada tahun 2023 ini sudah kembali di DKI maka DKI bisa melakukan PMD. Kalau bisa menaklukkan PMD maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat. Karena pembangunan pipanisasi itu sangat dipengaruhi oleh berapa banyak kita meletakkan investasi," ujarnya di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022).
Sayangnya, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta terhalang oleh penyertaan modal daerah (PMD) untuk pipanisasi air bersih ke warga Jakarta.
Sehingga selama ini pipanisasi air bersih dikelola oleh pihak swasta.
"Iya salah satunya. Karena kemarin kan dikelola oleh swasta jadi pipanisasinya kan tidak bisa kita kerjakan. Kenapa? Karena yg kelola swasta. Jadi pipanisasi air kan gak bisa kita kerjakan. Kenapa? karena yang ngelola swasta, yang bertanggung jawab untuk membesarkan swasta," lanjutnya.
Nantinya, di tahun 2023 mendatang, pipanisasi air bersih ini bakal diambil alih oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dengan berarti, pengelolaan oleh Pemprov DKI dilakukan setelah masa jabatan Anies berakhir.
"Kalau 2023 nanti, akan dikerjakan oleh DKI. Maka DKI bisa melakukan investasi pembangunan pipa. Kemarin gak bisa," pungkasnya.
