Kecelakan Maut di Bekasi

Sederet Fakta Kecelakaan Maut di Bekasi: Tak Salah Jalan, Sopir Truk Lalai Hingga Tewaskan 10 Nyawa

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki memastikan, sopir truk kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung tidak salah jalan. 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kecelakaan maut truk trailer muatan besi di Jalan Sultan Agung Bekasi, Rabu (31/8/2022). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki memastikan, sopir truk kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung tidak salah jalan. 

Hal ini sekaligus membantah keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Hengki, alasan salah jalan merupakan hal yang tak logis. 

"Enggak, nggak mungkin lah itu kan jalan lurus masa mau muter, Kan saya nggak pernah menyampaikan salah jalan atau apa, yang pasti karena lalainya," kata Hengki, Minggu (4/8/2022). 

Sopir truk bermuatan besi ini melintas dari Cileungsi dengan tujuan Surabaya, jika salah jalan sang sopir seharusnya sudah menyadari sebelum tiba di Jalan Sultan Agung

Sebab, jarak dari Cileungsi menuju Jalan Sultan Agung cukup panjang. Ada waktu untuk sopir beralih rute jika memang benar salah jalan. 

Baca juga: Cerita Kekalutan Slamet, 3 Jam Cari Anaknya Hingga ke Kolong Truk Saat Kecelakaan Maut di Bekasi

Hengki juga memastikan, rem kendaraan berkerja dengan baik sehingga tidak ada alasan bagi sopir mengaku rem blong. 

"Saya sampaikan (penyebab kecelakaan) akibat lalainya, lalai kan banyak, contohnya ngantuk atau dia (sopir) sedang nengok kemana dan lain-lain," tegas dia. 

Dikutip Tribunnews.com, KNKT telah melaksanakan investigasi terhadap kendaraan truk trailer dalam kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi itu. 

Keterangan KNKT terkait kecelakaan di Bekasi ini disampaikan oleh investigator senior KNKT, Ahmad Wildan. 

TKP Kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung depan SDN Kota Baru II dan III, Bekasi Barat mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, Rabu (31/8/2022).
TKP Kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung depan SDN Kota Baru II dan III, Bekasi Barat mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, Rabu (31/8/2022). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

1. Truk Kelebihan Muatan 

Wildan menyampaikan ada kelebihan muatan lebih dari dua kali lipat yang ditemukan pada truk trailer tersebut. 

"Lebih daya dua kali dari daya angkutnya. Muatannya besi beton 55 ton, pengemudi cuma bilang disuruh bawa trailer baru," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2022). 

Menurut Wildan, hal itu terungkap saat KNKT mewawancarai pegemudi truk. 

Berdasarkan data yang ia himpun, Wildan menyebut daya motor kendaraan itu tercatat 191 kilowatt. 

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bekasi Gegara Sopir Truk Ngantuk, Ariza Ingin Pengemudi Miliki Kesehatan Baik

Untuk menghitung muatannya, daya motor dibagi dengan 5,5. 

Artinya, muatan keseluruhan maksimal hanya boleh 34,72 ton. 

Sementara, berdasarkan struk timbangan yang ditemukan dalam truk tersebut, kendaraan berat keseluruhan tercatat 70,56 ton. 

Artinya, ada kelebihan muatan hingga 103,22 persen atau lebih dari dua kali lipat. 

2. Sopir Gunakan "Gigi Kelinci" pada Jalan Menurun 

Wildan berujar, posisi persneling truk tersebut berada di gigi 7 pada jalan menurun dengan muatan berlebih. 

"Pengemudi truk trailer manapun tidak akan menggunakan 'gigi kelinci' pada sebuah jalanan menurun dengan muatan penuh," jelasnya, Jumat, dilansir Kompas.com. 

Ia mengatakan, pengemudi tidak bisa menjelaskan mengapa menggunakan persneling pada gigi 7 pada jalan menurun. 

Situasi tersebut, lanjut Wildan, cukup menjelaskan pengemudi mengalami lost of situational awareness atau kehilangan kemampuan memahami kondisi sekitar. 

"Sehingga berakibat keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kompetensi dia sesungguhnya," jelasnya. 

3. Rem Truk dalam Kondisi Baik 

KNKT memastikan kondisi truk kontainer itu masih layak jalan dan semua sistem dipastikan aman, serta bekerja dengan baik. 

“Tadi kami melakukan pemeriksaan kendaraan." 

"Dari hasil pemeriksaan, semua sistem termasuk rem bekerja bagus dan tidak ada kerusakan sama sekali,” ujar Wildan, Jumat, seperti diberitakan Wartakotalive.com. 

“Jadi secara keseluruhan layak jalan dan tidak ada masalah dalam pengereman,” papar dia. 

Tangkapan layar CCTV menampilkan Ardina yang selamat dari kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Bekasi.
Tangkapan layar CCTV menampilkan Ardina yang selamat dari kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

4. Sopir Terdistraksi Saat Salah Ambil Jalan 

Dikutip dari Kompas.com, Wildan menyebut kecelakaan tunggal truk terjadi satu di antaranya karena pengemudi terdistraksi saat salah jalan. 

"Seharusnya (dia) masuk ke Tol Bekasi Barat, tapi justru ke arah Kranji." 

"Masuk ke jalanan yang padat, sementara kendaraan yang dia bawa besar dengan muatan melebihi kapasitasnya," terangnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved