Sisi Lain Metropolitan

Kisah Nelly Petugas PPSU Kembangan, Penyintas Kanker Payudara: Awalnya Ada Benjolan Sebesar Bakso

Nelly berjuang hidup melawan kanker payudara yang dideritanya beberapa tahun belakangan ini. Ia merasakan sakit setelah keluar benjolan di tubuhnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
Petugas PPSU Kembangan Selatan, Nelly saat bertugas membersihkan jalanan. Nelly berjuang hidup melawan kanker payudara yang dideritanya beberapa tahun belakangan ini. Ia merasakan sakit setelah keluar benjolan di tubuhnya. 

Ia lalu mendapatkan rujukan lagi di RS Tarakan.

Di RS Tarakan ini, Nelly mendapatkan penjelasan yang berbeda dari dua dokter.

Petugas PPSU Kembangan Selatan, Nelly terkulai lemah di atas kasur di rumahnya RT 004 RW 001, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (4/8/2022).
Petugas PPSU Kembangan Selatan, Nelly terkulai lemah di atas kasur di rumahnya RT 004 RW 001, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (4/8/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Satu dokter bilangnya kanker saya ganas, tapi satu lagi bilang jinak. Penjelasan dua dokter itu enggak sama," ceritanya.

Karena ada dua penjelasan yang berbeda, Nelly meyakini kanker yang dideritanya jinak sehingga ia lebih memilih pengobatan tradisional.

"Sejak dari RS Tarakan saya enggak pernah kontrol lagi. Setiap hari minum rebusan daun sirsak saja. Enggak pernah merasa sakit lagi," katanya.

Pada bulan Januari 2022, Nelly merasa benjolan di payudaranya mulai terasa nyeri lagi.

Bahkan, ia sempat sempoyongan saat  apel bersama rekan-rekan PPSU di malam tahun baru.

"Saya sempat ngedrop. Akhirnya dirawat lagi di RS Pelni," katanya.

Kuat menjalani kemo

Petugas PPSU Kembangan Selatan, Nelly terkulai lemah di atas kasur di rumahnya RT 004 RW 001, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (4/8/2022).
Petugas PPSU Kembangan Selatan, Nelly terkulai lemah di atas kasur di rumahnya RT 004 RW 001, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (4/8/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Ibu tiga anak ini harus menahan sakit saat melakukan kemoterapi selama 8 kali di RS Pelni.

Pengalaman tak mengenakkan itu harus ditelan mentah-mentah.

Helai demi helai rambut Nelly pun rontok hingga plontos.

Mual hingga nafsu makan hilang.

Sampai akhirnya, Nelly memutuskan tak lagi bekerja menyapu jalanan sembari menahan rasa sakit.

Baca juga: Soal Pasukan Oranye Aniaya Pacar, DPRD DKI: Jangankan PPSU, Polisi Bintang Dua Saja Kena Pidana Kok

Ia memilih fokus pengobatan di bulan Agustus ini.

"Saya izin berobat karena sudah lemas. Pak Lurah ngertiin dan terus dukung saya buat sembuh," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved