Formula E
Penuhi Panggilan KPK, Anies Baswedan Singgung Keterlibatan Soal Berantas Korupsi: Kami Siap Membantu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung perannya yang kerap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung perannya yang kerap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, hari ini, Rabu (7/9/2022), orang nomor satu di DKI ini memenuhi panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi Formula E.
Dengan membawa sebuah map berwarna biru, ia tiba di pintu masuk lobi Gedung KPK sekitar pukul 09.26 WIB.
Tanpa didampingi kuasa hukum, Anies terlihat melambaikan tangan kearah awak media dengan senyum merekah dan beberapa kali memberikan acungan jempol.
Namun tangan kirinya terlihat kuat menggenggam map berwarna biru.
Baca juga: 11 Jam Diperiksa KPK Soal Formula E, Anies Baswedan Masih Bisa Kirim Senyuman: Semoga Menjadi Terang
Setelah hampir 11 jam, akhirnya orang nomor satu di DKI berjalan keluar dari Gedung Merah Putih KPK dan memberikan keterangan.
Dalam kesempatan tersebut, Anies menyinggung soal keterlibatannya dalam membantu KPK menjalankan tugasnya.

Menurutnya, keterlibatannya ini sudah dimulai sebelum ia bertugas di pemerintahan.
"Gini saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya. Kami selalu berusaha untuk bisa membantu KPK bahkan sebelum ketika bertugas di pemerintahan," ungkapnya di lokasi.
Keterlibatannya pun sudah dimulai saat berada di Universitas Paramadina.
Di mana, merujuk pada website resminya, Universitas Paramadina merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mewajibkan seluruh mahasiswanya mengambil mata kuliah Anti-Korupsi.
"Ketika kami bertugas di kampus kami menjadikan mata kuliah anti korupsi menjadi mata kuliah wajib dan satu-satunya kampus yang menjadikan itu mata kuliah wajib," paparnya.

"Ketika KPK membentuk komite etik dan kami diundang, kami siap membantu menjadi ketua komite etik di KPK. Ketika dibentuk tim delapan pada masa itu saya diundang saya dengan sanggup membantu KPK," tambah eks Rektor Universitas Paramadina ini.
Hal ini pun berlanjut ketika Anies terjun ke dunia politik dan menjadi Gubernur DKI Jakarta.