Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Ikuti Jejak Bharada E, Bripka RR Buka Suara Lawan Ferdy Sambo: Ungkap Perintah Tembak di Saguling
Erman menceritakan pernyataannya lengkap seperti simulasi ketika Ferdy Sambo merancang rencana pembunuhan Brigadir J di sebuah ruangan di Saguling.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ricky Rizal alias Bripka RR akhirnya turut buka suara terkait kasus pembunuhan erencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Bripka RR mengikuti teman sedinasnya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, yang sudah lebih dulu "bernyanyi" bahkan sampai menjadi justice collaborator.
Bripka RR kini berani melawan mantan bosnya, Irjen Ferdy Sambo.
Ia menceritakan momen Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Brigadir J, saat berda di rumah pribadi, Jalan Saguling III, Jakarta Selatan.
Bripka RR mengaku sempat ditawari untuk menembak Brigadir J.
Baca juga: Di Saat Brigadir J dan Kuat Maruf Berantem, Terkuak Perilaku Bripka RR di Kamar Anak Ferdy Sambo
Namun ia menolak perintah bosnya sendiri.
Pernyataan Bripka RR disampaikan Pengacaranya, Erman Umar.
Erman menceritakan pernyataannya lengkap seperti simulasi ketika Ferdy Sambo merancang rencana pembunuhan Brigadir J di sebuah ruangan di rumah pribadi.
“Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia (Ferdy Sambo,-red) tanya, ‘ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’. ‘Enggak tahu’. ‘Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu’. Dan itu sambil nangis dan emosi. ‘Saya enggak tahu Pak’,” kata Erman di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Di ruangan itu juga ada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi mengatakan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan terhadap dirinya.
Kemudian, saat itu Ferdy Sambo menanyakan langsung kepada Bripka RR kesanggupannya menembak Brigadir J.
Bripka RR mengaku tidak kuat mental menembak Brigadir J.
Karena alasan itu, dia menolak perintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J.
“Baru dilanjutin ‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua?’ Dia bilang. ‘Saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental saya Pak, enggak berani, Pak’. ‘Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard’,” imbuh dia.