Cerita Ketua KPU DKI Jakarta: Pak Dosen yang Kini Telinganya Sudah Akrab Dengar Omelan Warga
Meski gajinya jauh lebih kecil dari pekerjaan terdahulunya sebagai dosen, Sunardi mantap berkecimpung di KPU DKI Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Elga H Putra
Pasalnya, ia acap kali kena omel warga, terutama dari para emak-emak yang namanya tak masuk daftar pemilih untuk bisa menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2009.
"Dulu belum secanggih sekarang, masih pakai manual. Ada yang kelewat, waduh saya diomelin itu," tuturnya.

Walau demikian, hal ini tak membuat nyalinya men menciut.
Sunardi justru semakin senang dengan pekerjaan barunya itu lantaran ilmu manajerialnya bisa diaplikasikan.
"Dulu pikiran saya penyelenggara pemilu ya ilmunya harus politik. Ternyata harus ada manajerialnya. Makanya itu saya mulai tertarik," tuturnya.
Sunardi pun makin jatuh hati dengan pekerjaan barunya ini lantaran ada banyak tantangan yang harus dihadapi, dibandingkan sebagai dosen.
Tak hanya itu, dirinya pun makin tertantang lantaran banyaknya tekanan yang datang dari segala penjuru.
Sunardi yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan pekerjaannya ini kemudian kembali mendaftar sebagai Ketua KPU Kota Jakarta Barat periode selanjutnya.
"Pada 2013 kami diminta untuk daftar lagi, di situ diberi amanah jadi ketua (KPU Kota Jakarta Barat) sampai 2018," kata dia.
Baca juga: Berkaca Pemilu 2019, Kapolri: 2024 Jangan Gunakan Politik Yang Sebabkan Polarisasi Bangsa
Pada periode keduanya di KPU Kota Jakarta Barat ini, Nardi turut terlibat dalam Pemilu 2014 dan Pilkada DKI 2017.
Lantaran dinilai berhasil menggelar pesta demokrasi pada 2014 dan 2017 itu, Nardi kemudian diminta mendaftar sebagai Ketua KPU DKI Jakarta.
Bahkan, ia pun didapuk sebagai pemimpin KPU DKI Jakarta di periode saat ini.

Meski sempat mendapat protes dari keluarga lantaran banyak waktunya tersita untuk mengurus pemilu, Sunardi mengaku kini dua anak dan istrinya sudah bisa memahaminya.
"Kalau tidak berdasarkan kesukaan dan hobi mungkin agak susah karena kita tidak bisa pulai sesuai jam kantor."
"Selama pekerjaan belum selesai dan pelayanan masih ada, ya itu sampai malam kita," tuturnya.
Profil Singkat Sunardi:
- Tempat dan Tanggal Lahir: Ngawi, 15 Oktober 1971
- Istri: Tri Mawarni
- Anak: Aurel, Bilfa Faras
- Pendidikan:
1. SDN Tukulrejo, Ngawi
2. SMPN Padas, Ngawi
3. SMAN 2 Ngawi
4. S1 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta program studi Manajemen
5. S2 Universitas Satyagama Cengkareng MM
6. S3 Universitas Satyagama Manajemen Pemerintahan