Hasil Survei Voxpopuli: Jajaki Koalisi dengan PDIP, Elektabilitas NasDem Kembali Naik
Hasil survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas NasDem naik setelah menjajaki koalisi dengan PDIP, Selasa (13/9/2022). Simak di sini
TRIBUNJAKARTA.COM -Setelah sempat mengalami penurunan cukup tajam, elektabilitas NasDem kembali bergerak naik.
Hal itu dipicu partai besutan Surya Paloh itu menjajaki koalisi dengan PDI Perjuangan atau PDIP
Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas NasDem mengalami rebound menjadi 3,7 persen, sedikit di bawah ambang batas PT (parliamentary threshold).
Sebelumnya NasDem sempat anjlok usai menggulirkan nama Anies Baswedan sebagai salah satu capres yang bakal diusung.
Anies pun digadang-gadang bakal maju nyapres dengan dukungan koalisi Nasdem bersama PKS dan Demokrat.
Baca juga: Posisi di Bawah Ganjar dan Prabowo, Hasil Survei Nilai Anies Baswedan Kurang Tegas dan Merakyat
Tetapi ketiga partai tidak kunjung mendeklarasikan koalisi, seperti Gerindra-PKB dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
NasDem akhirnya memutuskan membuka opsi untuk menjajaki koalisi dengan partai-partai lain, seperti PDIP.
Hal itu disambut oleh Puan Maharani yang mengadakan pertemuan dengan Surya Paloh di NasDem Tower. Seiring dengan tawaran koalisi dari PDIP, elektabilitas Nasdem pun pulih, meskipun belum kembali ke posisi yang lebih tinggi seperti sebelumnya.

“Setelah pro dan kontra dukungan terhadap Anies, NasDem menjajaki koalisi dengan PDIP, elektabilitas Nasdem pun kembali naik,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Menurut Prijo, basis pemilih nasionalis yang sebelumnya menolak dukungan Nasdem terhadap Anies kini memutuskan untuk kembali. “Mereka adalah pemilih loyal NasDem yang kukuh dengan semangat restorasi dan menolak sentimen polarisasi,” kata Prijo.
Baca juga: "Nantilah, Nanti," Jawaban Singkat Anies Baswedan Soal Peluang Diusung NasDem di Pilpres 2024
PDIP sendiri masih memuncaki elektabilitas sebesar 18,8 persen, disusul Gerindra (13,3 persen), Golkar (8,4 persen), dan PKB (7,7 persen).
“Elektabilitas PDIP naik tipis, sedangkan Gerindra, Golkar, dan PKB cenderung stabil,” lanjut Prijo.
PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengajukan capres-cawapres tanpa koalisi. Sementara itu Gerindra dan PKB telah memutuskan untuk berkoalisi, dan Golkar lebih awal menggalang koalisi bersama PAN dan PPP, membentuk KIB.
KIB mengklaim sejumlah partai lainnya akan bergabung, seperti PSI (5,3 persen) dan Demokrat (5,0 persen).
Demikian pula Gerindra-PKB yang mengajak partai-partai lain seperti PKS (4,6 persen). Sebelumnya Demokrat dan PKS disebut-sebut bakal berkoalisi dengan NasDem.
“Koalisi yang ada belum tentu bakal bertahan, lebih-lebih setelah PDIP mulai melakukan safari politik, dengan kunjungan Puan menemui elite Nasdem, Gerindra, dan Golkar,” imbuh Prijo.
Penjajakan koalisi yang dilakukan PDIP berpotensi memecah koalisi-koalisi yang sudah terbentuk.