Pembangunan Pipa di Kawasan Pesanggrahan Terhambat Jadi Alasan Serapan PMD PAM Jaya Baru 36,9 Persen
Serapan penyertaan modal daerah (PMD) dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2022 pada Perumda PAM Jaya baru 36,9 persen.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Serapan penyertaan modal daerah (PMD) dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2022 pada Perumda PAM Jaya baru 36,9 persen.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin saat rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Padahal, total PMD untuk PAM Jaya di tahun ini mencapai Rp 1,54 triliun.
"Kalau dilihat dari paparan yang saya sampaikan, bahwasanya ini ada uang atau PMD yang sudah digelontorkan oleh Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 1,54 triliun, di mana realisasinya 36,9 persen atau angkanya Rp 418 miliar," ucapnya di lokasi, Rabu (14/9/2022).
Anak buah Gubernur Anies pun tak menampik bila serapan PMD ini tergolong kecil.
Baca juga: DPRD DKI Dukung Wacana Gedung Tanpa Pagar, Anies Baswedan Diingatkan Soal Macet & Banjir di Jakarta
Sebab, kata dia, pembangunan pipa di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan masih terhambat.
"Ini disebabkan karena ada gelondongan angka yang cukup besar, yang berhubungan dengan pipa Pesanggrahan. Pipa di sini itu multi years dari 2019 sampai 2021, itu besaran anggarannya mencapai Rp 357 miliar yang belum dikerjakan. Dari jumlah Rp 400 miliar, ada masih sisa Rp 357 miliar, hanya untuk Pesanggrahan," ungkapnya.
Pembangunan pipa di Pesanggrahan dijelaskannya berada dibawah Palyja atau Aetra, yang merupakan mitra swasta PAM Jaya.
"Sehingga kalau kami ada memaksa untuk karena kebutuhan masyarakat akan air dan mereka tidak bisa melakukan realisasi terhadap pengembangan distribusi air atau pengembangan air bakunya, maka akan terjadi tumpang tindih teritori yang (ada). Sehingga persetujuan ini tidak bisa didapatkan begitu saja oleh PAM Jaya kepada mitra kami. Sehingga baru terjadi kesepakatan itu baru tahun 2022," pungkasnya.
Kata Anies Soal Ketersediaan Air Bersih Belum Merata
Sebelumnya diberitakan,Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ungkap alasan dibalik ketersediaan air bersih di Jakarta yang sulit, terutama di kawasan Jakarta Utara.
Orang nomor satu di DKI ini menyebut pembangunan pipanisasi sangat dipengaruhi oleh banyaknya investasi.
"Begini, mudah-mudahan ya pada tahun 2023 ini sudah kembali di DKI maka DKI bisa melakukan PMD. Kalau bisa menaklukkan PMD maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat. Karena pembangunan pipanisasi itu sangat dipengaruhi oleh berapa banyak kita meletakkan investasi," ujarnya di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022).
Sayangnya, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta terhalang oleh penyertaan modal daerah (PMD) untuk pipanisasi air bersih ke warga Jakarta.
