Masa Pengenalan Kampus, Ratusan Mahasiswa Baru UMJ Diajak Berdakwah Melalui Seni Bela Diri
Ratusan mahasiswa UMJ mengikuti masa Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) soal pengenalan organisasi kampus, Rabu (14/9/2022).
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengikuti masa Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) soal pengenalan organisasi kampus, Rabu (14/9/2022).
Organisasi Otonom UMH pun menyelenggarakan masa Ta'aruf kepada mahasiswa.
Pada hari ketika PKKMB, ini pengenalan organisasi ditujukan untuk Fakultas Ilmu Kebidanan (FIK) dan Fakultas Teknik (FT).
Sebanyak 425 Mahasiswa baru hadir dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini memberikan informasi sekaligus edukasi bagi mahasiswa baru tentang keorganisasian, khususnya organisasi otonom Muhammadiyah.
Baca juga: Jokowi Naikan Harga BBM, Kantor Gubernur Anies yang Digeruduk Mahasiswa, Ada Aksi Bakar-bakaran
Wakil Rektor IV UMJ, Septa Candra menjelaskan, bahwa organisasi bukan sebagai penghambat akademik bagi mahasiswa.
"Tentang organisasi, tidak akan membuat kuliah kalian telat," kata Septa di Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Septa pun mengenalkan organisasi otonom kepada mahasiswa baru.
Menurutnya, Organisasi otonom Muhammadiyah dibentuk dan dibina oleh Muhammadiyah.
Namun, diberikan kebebasan melaksanakan organisasinya berdasarkan AD-ART sendiri.
"UMJ memiliki tiga ortom (otonom), IMM, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan," jelas Septa.
Ortom didirikan dalam rangka melebarkan dakwah Muhamamdiyah di berbagai bidang.
Baca juga: Di Depan Ribuan Maba UMJ, Mendag Zulkifli Hasan Minta Mahasiswa Harus Bisa Bersaing Secara Global
Setiap ortom memiliki spesifikasi tujuan pembentukannya.
Seperti IMM untuk mahasiswa intelektual, Tapak Suci untuk berdakwah melalui bela diri, dan Hizbul Wathan melalui gerakan kepanduannya.
Septa juga menyerukan agar mahasiswa baru turut andil dalam organisasi ortom yang dimiliki oleh UMJ.
"Kalian (mahasiswa baru) diharapkan dapat menjadi bagian (kader). Bukan hanya menjadi penonton tetapi menjadi pelaku. Dengan mengambil bagian, saya berharap kalian akan menjadi Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah muda, serta menjadi pendakwah sang pencerah di masa yang akan datang," papar Septa.