Cerita Kriminal
Hilang Sehari Jelang Jadi Saksi Korupsi, ASN di Semarang DitemukanTerbakar dan Jasadnya Tak Utuh
Seorang ASN Bapenda Kota Semarang bernama Iwan Budi hilang sehari jelang agenda klarifikasi terkait kasus korupsi alih aset Pemkot Semarang.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Lalu meski sudah melibatkan anjing kesayangan Iwan Budi, yang bernama Mochi, hingga saat ini potongan tubuh korban belum ditemukan seluruhnya.
Potongan tubuh korban yang belum ditemukan, antara lain kepala, tungkai tangan, dan tungkai kaki.
Wali Kota Bahas Dugaan Korupsi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menunggu kerja polisi mengungkap motif kasus pembunuhan Iwan Budi.
"Ka Polrestabes telah mengirim pesan kepada saya, hasil DNA putri almarhum Iwan Budi sama dengan jenazah yang ditemukan. Jadi, kata Pak Kapolrestabes itu bisa dipastikan yang terbakar adalah saudara Iwan Budi," terang Hendi, sapaannya, Kamis (15/9/2022).
Hendi menyampaikan duka cita atas musibah tersebut. Dia mengaku prihatin dan mengutuk keras pelakunya.
Dia merasa heran kenapa pelaku sampai membunuh dan membakar Iwan Budi.
Hingga saat ini, pihaknya tidak mengetahui persoalan yang dialami pegawai Bapenda tersebut.
Baca juga: Ajak Kaum Millenial Jadi ASN, Anies Ungkap Gaji Setingkat Fresh Graduate: Berkali-kali di Atas UMR
"Kalau pelakunya sudah tertangkap pasti terbuka nih motifnya kenapa. Apakah benar seperti yang disampaikan di banyak media terkait saksi kunci kasus korupsi atau ada problematika yang lain, nanti biar Pak Polisi yang melakukan proses penyidikan dan menakap pelakunnya," jelasnya.
Menanggapi isu korupsi yang menyeret Iwan Budi sebagai saksi, Hendi menyebut, pegawainya itu merupakan sosok yang baik di lingkungan kerja, rajin beribadah di gereja, murah senyum, dan rendah hati.
Hingga saat ini, dia belum bisa memastikan apakah terbunuhnya Iwan Budi berkaitan dengan kosus korupsi tersebut.
Menurutnya, tak perlu menduga-duga sampai ada keterangan resmi dari kepolisian.
"Jadi, sampai hari ini saya belum berpikir apakah Iwan Budi memang benar-benar terkait hal itu (korupsi). Sekali lagi, penentunya Pak Polisi yang menangkap pelaku. Kalau bisa ditangkap tentu saja kita tidak perlu menduga-duga. Kita bisa dapat jawabannya setelah Pak Polisi kerja keras menangkap pelaku," jelasnya. (eyf)