Sosoknya Disebut KSAD Saat Maafkan Effendi Simbolon, Ini Mertua Jenderal Dudung: Pernah Gabung PDIP
Sosoknya disebut KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat memaafkan Effendi Simbolon, ternyata inilah sosok mertua sang jenderal TNI AD.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosoknya disebut KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat memaafkan Effendi Simbolon, ternyata inilah sosok mertua sang jenderal TNI AD.
Diketahui, hubungan Jenderal Dudung dan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon sempat memanas.
Hal itu terkait ucapan Effendi Simbolon saat rapat dengan Panglima TNI dan para kepala staf angkatan yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Jenderal Dudung Abdurachman memberikan arahan langsung kepada prajurit TNI untuk merespons ucapan Effendi Simbolon.
Menyadari ucapannya menuai kegaduhan, Effendi Simbolon meminta maaf.
Baca juga: Kemarin Marah Mendidih, Kini KSAD Sebut Effendi Simbolon Teman Dekat, Sampai Bawa Nama Mertua
Effendi juga menyebut ingin bertemu secara langsung Jenderal Dudung.
Namun kala itu, Effendi mengaku belum bisa bertemu menemui Jenderal Dudung.
"Ke Pak Dudung belum direspons, saya sudah minta waktu, saya akan hadir sendiri,"

"Saya bertanggung jawab atas apa yang saya sampaikan," kata Effendi di Ruang Fraksi PDIP, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Saat melakukan konferensi pers Kamis (15/9/2022), Jenderal Dudung menerima permintaan maaf yang telah dilakukan Effendi.
”Sebetulnya kemarin pada saat saya di Pekanbaru, saya sudah menyampaikan artinya bahwa permohonan maaf dari Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angakatan Darat tentunya memaafkan,” ungkap Dudung di Mabes AD.
”Toh Tuhan maha pemaaf, masa manusia tidak memaafkan,” imbuh dudung.
Dudung menuturkan dirinya memaklumi manusia tak lepas dari kesalahan.
Jenderal Dudung kemudian menyambut baik niat Effendi yang ingin bertemu langsung dengannya.
Baca juga: Senyum Jenderal Dudung Diajak Ketemu Effendi Simbolon, Ngaku Kenal Baik: Temannya Mertua Saya Itu
Jenderal Dudung mengaku memiliki hubungan baik dengan Effendi yang merupakan teman dari mertuanya.
"Wah saya kapan aja mau ketemu boleh, Pak Effendi mau datang juga silahkan, kita gak ada masalah,"
"Saya kenal baik sama Pak Effendi tuh, temennya mertua saya itu. Temen dekat banget sama saya tuh," ucap Jenderal Dudung sambil tersenyum.
Sosok Mertua Jenderal Dudung

Disebut saat berdamai dengan Effendi Simbolon, rupanya mertua Jenderal Dudung bukanlah orang sembarangan.
Melansir Tribun Manado, mertua Jenderal Dudung adalah Mayor Jenderal Purnawirawan TNI AD Cholid Ghozali.
Jenderal Dudung menikah dengan salah satu anak Mayjen Purn Cholid Ghozali, Rahma Setyaningsih.
Mayjen Cholid Ghozali lahir tanggal 17 Agustus 1943. Wafat pada 14 Maret 2020 lalu.
Jabatan terakhir Jenderal Cholid Ghozali adalah Koordinator Staf Ahli KSAD.
Ia juga pernah aktif sebagai Anggota DPR RI pada tahun 1996-1998 serta aktif di Partai Bintang Reformasi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di bawah Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Videonya Soal Effendi Simbolon Viral, KSAD Dapat SMS Panglima TNI, Siap Menghadap Jenderal Andika
Mayjen TNI Cholid Ghozali pernah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (31 Juli 1996– 1998.
Saat itu, dia duduk Anggota Komisi VII.
Selain sebagai Politisi PDIP, ia adalah Ketua Dewan Penasehat Baitul Muslimin Indonesia (2011-2020), sayap PDIP.
Jenderal Cholid Ghozali wafat pada pukul 07.00 tanggal 14 Maret 2020 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Viral Video Jenderal Dudung Marah
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan Jenderal Dudung marah atas pernyataan Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Sekedar informasi saat rapat kerja Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan yang melebihi ormas.
Berikut pernyataan lengkap Jenderal Dudung Abdurachman.
Baca juga: Effendi Simbolon Minta Maaf Seusai Buat Prajurit TNI Murka, Ngaku Tak Ada Maksud Sebut Gerombolan
"Kita harus jadi petarung, jadi jagoan, jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Jangan kita diam saja, dia itu siapa, nggak berpengaruh.
Nggak berpengaruh. Harga diri kehormatan kita kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat angin masalahnya.
Sehingga tetap duduk semua, diam. Kedepan, nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang harus saya sampaikan di media.
Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, gituloh. Prajurit kita sekarang di grup di kelompok tamtama saja sudah menggelora, sudah panas.
Baca juga: Ucapannya Bikin Berang KSAD, Effendi Simbolon Siap Temui Jenderal Dudung tapi Belum Direspon
Kelompok bintara sudah marah, kok kita kelompok perwira santai-santai saja, gitu loh. nggak ada yang tergerak sedikitpun.
Apakah jabatannya dilepas apa bagaimana. danrem, dandim, juga saya lihat santai aja menina bobokan jabatannya.
Jangan terbiasa seperti itu saya minta. Silakan kalian tergerak berdayakan itu FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon.
Masif, lakukan nggak usah ada yang takut. Nggak usah takut kalian dicopot dan segala macam, saya tanggung jawab.

Baca juga: Terkuak Ekspresi Jenderal Andika saat Effendi Simbolon Sebut Kekuasaan Bawahannya Lebihi Ferdy Sambo
Saya minta ini buktikan, jangan kemudian diam saja, takut, pangkat dan jabatannya dicopot.
Pangkat dan jabatan itu gusti Allah, Tuhan yang atur. Bukan siapapun.
Jadi nggak usah takut. Harga diri, kehormatan sudah diinjak-injak kok kita diam saja gituloh. Saya tidak liat ada Letkol, Kolonel, ngomong.
Bintang satu, bintang dua ngomong bergejolak, gituloh, tidak ada yang saya lihat.
Diam-diam saja dan dia pun jadi artinya merasa benar. Agar tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk kita minta ke wilayah, nggak usah takut kita.
Kalian nggak usah takut, tidak berpengaruh. Komisi I itu tidak berpengaruh".
Sebagian artikel ini disarikan dari TribunManado.co.id dengan judul Sosok Jenderal Cholid Ghozali, Mertua KSAD Jenderal Dudung, Perwira TNI yang Jadi Anak Buah Megawati