Pilpres 2024

SBY Puji Anies Baswedan Berwawasan Luas hingga Siap Turun Gunung di Pilpres 2024

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung pada Pilpres 2024 mendatang. 

Tribun Jakarta
Anies Baswedan (kiri) dan Susilo bambang Yudhoyono (SBY) (kanan). SBY menyebut Anies Baswedan berwawasan luas dan cocok menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung pada Pilpres 2024 mendatang. 

SBY mengaku khawatir dengan kontestasi politik lima tahunan itu yang tidak menguntungkan partainya.

Psalnya, Presiden Indonesia 2004-2014 itu mendengar kabar Pemilu 2024 akan dicurangi.

Hal tersebut diungkap SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).

Video pidato SBY soal kekahwatiran di Pemilu 2024 tersebut pun viral, seperti ditayangkan Kanal YouTube Tribunnews.com, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Demokrat DKI: Anies Baswedan Masuk Radar Capres Cawapres dari SBY

“Para kader mengapa saya harus turun Gunung menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang?”

“Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY dalam pidatonya.

SBY mendapatkan informasi bahwa Pilpres 2024 akan diatur sedemikian rupa sampai hanya ada dua pasangan calon.

Namun, pihak yang mengaturnya tidak disebutkan SBY secara jelas.

Upaya pembatasan jumlah peserta Pilpres 2024 disebutkan SBY juga untuk menjegal capres dan cawapres usungan Demokrat.

Momen Anies Baswedan saat menyambangi Kampung Susun Kunir diteriaki Presiden di Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022).
Momen Anies Baswedan saat menyambangi Kampung Susun Kunir diteriaki Presiden di Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja.”

“Informasinya Demokrat sebagai oposisi, jangan harap bisa mengajukan capres dan cawapres-nya sendiri, bersama koalisi tentunya, jahat bukan?” imbuhnya.

Menurutnya hal tersebut akan menciderai hak-hak rakyat Indonesia.

SBY juga mengatakan, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih, hal untuk dipilih.

Pun, yang berdaulat juga rakyat.

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) memberikan keterangan terkait penyakit yang diderita istrinya, Ani Yudhoyono. Ani Yudhoyono divonis kanker darah dan dirawat di National University Hospital Singapura. Video ini dikirim langsung dari Singapura, Rabu (13/2/2019).
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) memberikan keterangan terkait penyakit yang diderita istrinya, Ani Yudhoyono. Ani Yudhoyono divonis kanker darah dan dirawat di National University Hospital Singapura. Video ini dikirim langsung dari Singapura, Rabu (13/2/2019). (Istimewa/TribunJakarta.com)

“Menginjak-injak hak rakyat bukan? pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih yang berdaulat juga rakyat.”

SBY flashback, masa kepemimpinannya saat menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) dua periode.

Klaimnya dirinya tidak pernah ‘menciderai’ momen Pemilu.

“Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan dua kali melaksanakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” imbuhnya lagi.

SBY Puji Anies Baswedan Berwawasan Luas

Masih terkait dengan Pilpres 2024, SBY disebut memasukkan nama Anies Baswedan dalam pilihan kandidat capres yang akan diusung Demokarat.

SBY menyebut Anies Baswedan sebagai sosok yang berwawasan luas.

Selain itu, sang Gubernur DKI Jakarta juga dekat dengan putra SBY sekaligus Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pernyataan SBY soal Anies Baswedan ini diungkap oleh Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono kala berbicara menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang mengaku siap menjadi capres di Pilpres 2024.

MJN, sapaannya, mengaku informasi tersebut diterimanya dari anggota Majelis Tinggi Syarief Hasan.

"Keputusan strategis seperti partai koalisi dan calon presiden dan wapres merupakan kewenangan majelis tinggi Partai Demokrat yang diketuai Bapak SBY dan wakilnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pernyataan anggota Majelis tinggi Syarief Hasan bahwa Anies masuk radar dari Pak SBY, karena punya wawasan yang bagus dan punya chemistry dengan AHY," ujarnya, Sabtu (17/9/2022).

"Sesuai pidato ketum kriteria capres dan cawapres harus memiliki integritas dan kapasitas, elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat. Kriteria lain yang juga penting disebutkan adalah Harus memiliki chemistry. Memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi," tambahnya.

Meski demikian, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mengingatkan Anies soal masa jabatannya yang masih tersisa satu bulan lagi.

"Terkait dengan kontestasi Pilpres 2024. Perlu dicatat adanya dukungan penuh dari 34 DPD Partai Demokrat mendukung Ketum AHY untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024. (Untuk Anies) kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong sesuai pernyataan beliau mau fokus sampai sudah 16 Oktober," pungkasnya.

 

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SBY: Konon Demokrat Tak Bisa Ajukan Capres-Cawapres 2024 Sendiri, Jahat Bukan?

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved